Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menyebutkan, hingga November 2012 sebanyak 20 persen penduduk Balikpapan atau 128 ribu jiwa terkena infeksi saluran napas atas (ISPA) dan 10 persen atau 64 ribu orang terkena diare. <p style="text-align: justify;">"Penduduk Balikpapan mencapai 640 ribu orang, dimana 450 ribu lebih adalah orang dewasa yang berusia diatas 17 tahun. Data itu hasil rekapitulasi dari seluruh pelayanan kesehatan di Balikpapan, mulai rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga layanan dokter praktik," kata Kepala DKK Balikpapan drg Dyah Muryani, Rabu.<br /><br />Kepala DKK menjelaskan, secara klinis ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernapasan dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.<br /><br />Ispa adalah influenza (flu), campak, faringitis, trakeitis, bronkhitis akut, brokhiolitis, dan pneumonia.<br /><br />Penyakit ISPA menyerang tubuh manusia karena kekebalan tubuh yang menurun. Di Indonesia, ISPA juga salah satu penyebab utama tingginya angka kematian dan angka kesakitan bayi dan balita.<br /><br />Seperti di banyak tempat lain, ISPA di Balikpapan banyak menyerang bayi dan balita karena kondisi tubuh bayi dan balita yang rentan terhadap serangan virus, kuman atau bakteri penyakit.<br /><br />"Apabila sudah sangat kronis bisa menyebabkan radang paru, infeksi tenggorokan, bahkan bronchitis," kata drg Dyah.<br /><br />Bayi dan balita di Balikpapan menjadi rentan terkena ISPA antara lain karena perubahan cuaca yang bisa sangat ekstrem di Kota Minyak.<br /><br />Di hari terang dengan panas sinar matahari mencapai 36-38 derajat bisa tiba-tiba turun hujan lebat dan cuaca menjadi lembab.<br /><br />Demikian pula sebaliknya. Cuaca khas pantai yang banyak angin juga memudahkan orang terkena penyakit.<br /><br />"Kan biasa kita lihat banyak anak-anak balita bahkan bayi yang dibawa orang tuanya menggunakan kendaraan roda dua misalnya. Jadi sebaiknya pada musim kemarau, bagi pengguna kendaraan khususnya roda dua pada saat di jalan sebaiknya memakai masker dan kacamata," saran Kepala DKK.<br /><br />Drg Dyah juga menyebutkan kondisi sebagian pemukiman yang padat termasuk memberi akses mudah penularan penyakit ISPA.<br /><br />Karena itu Kepala DKK minta masyarakat sebaiknya langsung berobat ke puskesmas atau dokter apabila menderita flu berat. Karena bisa jadi itu menjadi gejala awal ISPA dan bila dibiarkan bisa menyerang paru-paru. <strong>(das/ant)</strong></p>