Empat calon rektor Universitas Palangka Raya menandatangani 15 pakta integritas yang ditawarkan mahasiswa saat melakukan demontrasi di kampus tersebut, Senin (08/04/2013). <p style="text-align: justify;">"Pakta integritas ini akan kami kirim ke Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpar Setiawan di Palangka Raya.</p> <p style="text-align: justify;">Calon rektor Unpar yang menandatangani pakta integritas yang diajukan mahasiswa tersebut adalah Prof Drs Kumpiady Widen, MA, PhD, Prof DR Joni Bungai, M. Pd, DR Adrie Elia Embang, M. Si dan DR Ferdinan MS. Dalam pakta integritas itu diminta menghentikan pemerasan dan pungutan liar, menindak praktek jual beli nilai, skripsi dan tesis yang dilakukan oknum dosen, seluruh pengelolaan keuangan secara transparan kepada civitas akademika maupun publik.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu juga perlu diperbaiki infrastruktur khususnya jalan dalam kampus, sarana dan fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, merealisasikan pembuatan KTM Elektronik kepada seluruh mahasiswa Unpar.</p> <p style="text-align: justify;">"Menyampaikan secara tertulis penyebab mahasiswa tidak lulus mata kuliah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.37/1999 tentang Dosen perihal pemberian nilai dan penentuan kelulusan mahasiswa," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Presiden BEM Unpar ini mengatakan, perbaikan sistem reformasi birokrasi, memperjelas kurikulum akademik atau TOEFL, menyampaikan kejelasan mengenai pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat atau K2NM. Mereka menyatakan perlu diberi hak suara dalam pemilihan rektor melalui perwakilan mahasiswa dengan mengubah statuta Unpar, memfungsikan mahasiswa di lembaga bantuan hukum, dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berhak mendapatkannya.</p> <p style="text-align: justify;">"Terakhir, rektor terpilih harus segera memfungsikan rumah susun mahasiswa yang sudah dua tahun tidak dipergunakan. Rusun itu harus benar-benar untuk mahasiswa bukan pihak lain," ujar Setiawan.</p> <p style="text-align: justify;">Ia menegaskan 15 pakta yang ditanda tangani calon rektor itu akan dijadikan dasar untuk mengawasi kepemimpinan lima tahun ke depan di Unpar. Apabila tidak dilaksanakan maka mahasiswa akan menuntut mundur rektor terpilih. Di dalam pakta integritas tersebut bermaterai 6000 dan ada kata-kata siap mundur kalau tidak melaksanakannya. Ke-15 pakta integritas itu disampaikan mahasiswa melakukan demonstrasi di komplek rektorat Unpar dan disaksikan rektor Hendri Singaraca. <strong>(phs/Ant)</strong></p>