Home / Tak Berkategori

20 Persen Pupuk Urea Subsidi Tak Terserap

- Jurnalis

Kamis, 20 Januari 2011 - 10:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat mengungkapkan sekitar 20 persen pupuk urea bersubsidi di provinsi itu tidak terserap selama musim tanam 2010. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Hazairin di Pontianak, Kamis (20/01/2011), kondisi itu membuat alokasi pupuk bersubsidi hanya naik dua ribu ton untuk tahun 2011. <br /><br />"Tahun ini kuota pupuk urea bersubsidi di Kalbar sekitar 42 ribu ton," kata dia. <br /><br />Ia menambahkan, di tahun 2010, tingkat serapan pupuk urea bersubsidi sekitar 80 persen. <br /><br />Ia melanjutkan, salah satunya karena ketidakmampuan petani membeli pupuk bersubsidi. <br /><br />"Sistem yang ada sebenarnya cukup baik karena petani melalui kelompok tani mengajukan rencana definitif kebutuhan kelompok," kata dia. <br /><br />Namun, ketika petani ingin membeli pupuk subsidi, sudah tidak mempunyai uang lagi. Hazairin mengatakan, terkadang ada tenggat waktu yang cukup panjang antara pengajuan hingga realisasi. <br /><br />"Uang yang seharusnya untuk membeli pupuk, akhirnya dipakai untuk membeli kebutuhan lainnya sehingga ketika pupuk ada di kios, mereka tidak dapat membelinya," kata Hazairin. <br /><br />Salah satu solusi adalah membentuk bank pupuk untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di kalangan petani setiap saat. <br /><br />Ia mengatakan, di sektor hortikultura seperti sayuran dan jeruk, kebutuhan pupuk jenis NPK malah naik tinggi. <br /><br />"Petani di sektor ini relatif lebih mapan dibanding petani padi," kata dia. Tahun lalu, kuota pupuk subsidi jenis NPK dibawah 10 ribu ton. <br /><br />Tahun ini naik lebih dua kali lipat yakni menjadi 23 ribu ton. "Tahun lalu, malah kekurangan," katanya. <br /><br />Secara keseluruhan, kuota pupuk bersubsidi di Kalbar, selain dua jenis tersebut, tahun ini sebesar 86 ribu ton. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Berita Terkait

Polres Sintang Berbagi, Wujud Nyata Kepedulian Kepada Sesama
Hadapi Musim La Nina, Kepala BPBD Sintang Minta Kades Proaktif Melaporkan kondisi Terkini
DAD Barito Utara Gaungkan Semangat Kepedulian Lewat Program “Jumat Berkah” Bersama Dunia Usaha
Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 17:56 WIB

Polres Sintang Berbagi, Wujud Nyata Kepedulian Kepada Sesama

Jumat, 7 November 2025 - 17:08 WIB

Hadapi Musim La Nina, Kepala BPBD Sintang Minta Kades Proaktif Melaporkan kondisi Terkini

Jumat, 7 November 2025 - 15:11 WIB

DAD Barito Utara Gaungkan Semangat Kepedulian Lewat Program “Jumat Berkah” Bersama Dunia Usaha

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Berita Terbaru