20 Perusahaan Kalsel Tangani Lahan Kritis

oleh
oleh

Sebanyak 20 perusahaan di Kalimantan Selatan, terutama perusahaan tambang batu bara diminta menangani lahan kritis melalui penanaman pohon-pohon lokal. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Rakhmadi Kurdi di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, ke 20 perusahaan yang mendapatkan izin pinjam pakai pemanfaatan lahan di Kalsel tersebut sepakat dengan program tersebut.<br /><br />"Mereka siap melakukan penanaman di DAS Barito yang mengalami kerusakan atau kritis dengan tanaman yang sesuai dengan kondisi DAS," katanya.<br /><br />Di Kalsel, kata dia, sebanyak 700 ribu dari 3,7 juta hektare lahan dalam kondisi kritis, hal itu menjadi tugas berat bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mengembalikan sesuai dengan fungsi semula.<br /><br />Dari jumlah lahan kritis tersebut, seluas 150 ribu hektare berada di kawasan DAS Barito dan baru 25 ribu hektare yang sudah ditanami kembali.<br /><br />"Jadi masih cukup luas lahan yang harus segera mendapatkan perbaikan melalui penanaman kembali," katanya.<br /><br />Diharapkan, melalui bantuan beberapa perusahaan tersebut, kondisi DAS Barito segera bisa dikembalikan seperti semula, mengingat DAS berfungsi besar mendukung kelangsungan hidup warga Kalsel.<br /><br />Dari 20 perusahaan yang siap melakukan penanaman hingga hidup atau tumbuh antara lain, PT Baratama Mining seluas 2.500 hektare, SILO dan beberapa perushaan lainnya.<br /><br />"Saya tidak mau kalau perusahaan-perusahaan tersebut hanya menanam saja, tetapi juga harus memelihara hingga tumbuh," katanya.<br /><br />Selain di DAS Barito sebanyak 40 ribu hektare dari 1.200 hektare lahan taman hutan rakyat (Tahura) Sultan Adam juga dalam kondisi kritis.<br /><br />Menangani masalah tersebut, kini pengelola Tahura telah memprogramkan penanaman minimal 2000 pohon pertahun ditambah dengan berbagai partisipasi masyarakat yang peduli terhadap Tahura. <strong>(phs/Ant)</strong></p>