Sebanyak 20 ribu ton beras impor dari Vietnam akan masuk ke Kalimantan Barat secara bertahap hingga Februari mendatang melalui Jakarta. <p style="text-align: justify;">"Sekarang sudah masuk dan siap bongkar di Pelabuhan Pontianak sebanyak 2.200 ton," kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Kalbar M Hasyim di Pontianak, Rabu (26/01/2011). <br /><br />Menurut dia, pasokan tersebut untuk memperkuat stok Bulog Kalbar supaya aman hingga Mei. "Kalau sudah masuk semua, stok di gudang Bulog Kalbar cukup sampai Mei mendatang," kata M Hasyim. <br /><br />Saat ini, lanjut dia, stok beras di gudang Bulog Kalbar cukup sampai akhir Maret. <br /><br />Sementara untuk menekan terus meningkatnya harga beras, Bulog Kalbar mempercepat penyaluran beras keluarga miskin. Kuota untuk rumah tangga sasaran yang seharusnya diterima April, menjadi Maret. Sedangkan kuota Maret, disalurkan pada Februari. <br /><br />Ia yakin langkah tersebut cukup efektif menekan harga beras di pasaran. "Karena ada sekitar 360 ribu rumah tangga sasaran penerima. Ini jumlah yang cukup banyak dan mereka tidak perlu membeli di pasaran," kata M Hasyim. <br /><br />Selain itu, pihaknya juga melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi di Pontianak. <br /><br />"Ada operasi pasar khusus dan operasi pasar murni," kata dia. <br /><br />Beras yang dijual di operasi pasar tersebut berkisar di angka Rp6.200 per kilogram. Sedangkan di pasaran, harga beras di kisaran Rp8 ribu per kilogram. <br /><br />Tingkat serapan di operasi pasar juga cukup tinggi yakni mencapai 50 ton per harinya. Pihaknya tidak membatasi jumlah beras yang dijual pada operasi pasar. <br /><br />Kebutuhan beras untuk keluarga miskin yang disalurkan Bulog Kalbar sekitar 5.200 ton per bulan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>