Sebanyak 200-an orang tenaga pengajar diperbatasan dan pedalaman di kabupaten Sintang mempertanyakan tunjangan yang pernah dijanjikan,bahwa setiap guru akan mendapatkan Rp 1,35 juta per bulan, karena hingga kini tunjangan tersebut belum pernah diterima mereka. <p style="text-align: justify;">Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sintang, Senen Maryono, Jumat (21/01/2011) menyatakan jika pihaknya akan terus berupaya untuk memperjuangkan nasib nasib 200-an guru tersebut.<br /><br />"Kita akan perjuangkan mereka agar mendapatkan tunjangan seperti juga teman-teman yang lainya. Hanya saja tentu saja semua harus melalui prosedur yang sesuai aturan," ungkap Senen.<br /><br />Senen juga menyatakan, jumlah guru perbatasan dan pedalaman sekitar 517 orang, dan yang sudah mendapatkan untuk pencairan 2010 (Desember 2010) baru 307 guru. <br /><br />"Kita berharap tenaga pengajar yang belum mendapatkan haknya untuk tunjangan tersebut tetap bersabar dan terus melaksanakan tugas-tugasnya. Jangan sampai karena permasalahan tersebut, tugas utama mereka terabaikan. Kita tetap perjaungkan itu," katanya.<br /><br />Sebelumnya, Senen Maryono pernah mengungkapkan jika guru yang bertugas di Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah, pengecualian untuk guru di Merakai, ibukota Ketungau Tengah akan mendapatkan tunjangan yang berseumber dari dana APBN. <br /><br />Bahkan dijelaskan, rencana pemberian tunjangan untuk guru yang bertugas di perbatasan sudah sejak lama ada mengingat kawasan perbatasan adalah kawasan khusus yang diperlakukan sama dengan guru di daerah sangat terpencil yang selama ini sudah menikmati tunjangan tambahan tersebut.<br /><br />"Kecamatan di perbatasan termasuk kecamatan terdepan karena mereka langsung berbatasan dengan negara tetangga dan memang pendidikan di kawasan itu harus dikuatkan," jelasnya beberapa waktu lalu. <strong>(*)</strong></p>