25.758 Hektare Lahan Di Tabalong Rawan Banjir

oleh
oleh

Sekitar 25.758 hektare lahan di Tabalong, Kalimantan Selatan, rawan banjir karena pemanfaatannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan, kata dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Syarifuddin Kadir di Tanjung, Senin. <p style="text-align: justify;">Bahkan, kata dia, sekitar 1.216 hektare masuk daerah sangat rawan banjir dan tercatat ada 76 lokasi banjir di Bumi Saraba Kawa ini dari total luas lahan sekitar 354.734 hektare.<br /><br />"Sejak 2007 sampai 2012 bencana banjir di Sub-DAS Negara DAS Kalimantan Selatan bagian hilir tercatat ada 76 lokasi di wilayah Tabalong dan 149 lokasi masuk Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," jelas Syarifuddin.<br /><br />Ia menyebutkan pula bahwa luas lahan kritis sudah mencapai 2.564 hektare dan sangat kritis 212,7 hektare sehingga menyebabkan peresapan air berkurang serta keringnya sumber mata air.<br /><br />Oleh karena itu, dia memandang perlu pemahaman dan pengendalian bencana banjir oleh masyarakat setempat, baik di wilayah hulu, tengah, maupun hilir sungai, dengan didukung dengan kebijakan pemerintah untuk bisa mengutamakan kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan pembangunan di daerah.<br /><br />Selain itu, lanjut dia, rehabilitasi lahan, baik secara vegetatif, sipil teknis, maupun sosial ekonomi budaya.<br /><br />"Ada beberapa upaya pengendalian kerawanan banjir yang kita usulkan, di antaranya melalui biofisik, rehabilitasi lahan secara vegetatif, dan sipil teknis serta sosial ekonomi budaya," katanya.<br /><br />Bencana banjir dan upaya pengendalian kerawanan banjir sendiri di Sub-DAS Negara ini menjadi bahan penelitian Syarifuddin untuk disertasinya dalam program doktor ilmu pertanian minat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan Universitas Brawijaya.<br /><br />Sub-DAS Negara sendiri merupakan Catchment area terluas di DAS Barito Kalimantan Selatan mencapai 1.090.040 hektare dengan enam wilayah admnistrasi (kabupaten).<br /><br />Mencakup lima sub-sub-DAS, yaitu sub-DAS Tabalong, Balangan, Batang Alai, Amandit, dan Tapin.<br /><br />Dengan total lahan kritis di Kalsel 761.042 hektare, sub-DAS Negara seluas 194,661 ha atau 18 persen.<br /><br />"Di Sub-DAS Negara fluktuasi debit tidak normal sehingga terjadi banjir pada musim hujan dan sebaliknya kering pada musim kemarau," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>