293 Santri dan santriwati di Wisuda

oleh
oleh

Sebanyak 293 Santri dan santriwati dari berbagai TPA di kecamatan Nanga Pinoh, Pinoh Selatan dan Pinoh Utara mengikuti wisuda serentak pada Minggu (15/11) di aula pendopo bupati Melawi. <p style="text-align: justify;">Sebelum diwisuda para santri ini dikumpulkan di terminal SDF Tanjung Niaga, sekitar pukul 07.00 WIB mereka melakukan pawai dengan kawalan patwal patroli lalulintas menuju pendopo bupati Melawi.<br /><br />Ketua Panitia Muhammad Desi Asiska mengungkapkan, prosesi wisuda ini sempat ditunda beberapa kali, lantaran minat santri untuk mengikuti wisuda cukup tinggi, dari awalnya hanya 150 santri membengkak menjadi 293 santri. <br />“Ada sekitar 18 TPA dari 3 kecamatan, dari kecamatan Nanga Pinoh sebanyak  191 santri, kemudian dari Pinoh Utara sebanyak 76 santri dan dari Kecamatan Pinoh Selatan ada 26 Santri,” kata Desi.<br /><br /> Dia mengungkapkan, awalnya rencana wisuda ini akan dilaksanakan di TPA kecamatan Pinoh Utara, namun oleh kementrian agama diminta untuk melakukan wisuda gabungan, tiga kecamatan. <br /><br />Dengan senang hati panitiapun menyanggupinya. “Panitia akhirnya kami bentuk kembali melibatkan berbagai pengurus ormas islam, guru TPA dan pengurus masjid, serta KUA dan dari kementrian agama,” tandasnya.<br /><br />Dia mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan semangat kepada anak-anak agar cinta kepada al quran sekaligus syiar islam. Dan kedepan pula diharapkan kegiatan ini bisa semakin meriah dari yang telah dilaksanakan saat ini.<br /><br />Sementara itu, mewakili kakan kemenag, Melawi, H Kolik , menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan wisuda santri ini. Dia ingin agar agenda serupa juga dilaksanakan setiap tahun. <br /><br />“Untuk sementara ini mungkin baru 3 kecamatan yang kita libatkan, namun kedepan kita berharap bisa melibatkan kecamatan lain yang lebih banyak, supaya acara wisuda lebih meriah lagi,” katanya.<br /><br />Kolik yang juga sebagai kasi pendidikan agama Islam mengungkapkan, untuk menumbuhkan semangat anak-anak terhadap al quran, kementrian agama pusat telah memberikan beasiswa kepada santri yang hafiz al quran.<br /><br />“Di Melawi sendiri sudah ada 9 siswa yang kini sedang menghafalkan al quran, terdiri dari pelajar SMP dan SD, mereka kini sedang menghafalkan al quran di pondok bustanul quran dan di pondok Kota Baru,” tandasnya.<br /><br />Usai prosesi wisuda panitia juga memberikan bingkisan kepada para ustaz dan ustazah yang mengajar TPA, bingkisan ini sebagai penghargaan atas jasa mereka. Bingkisan diserahkan oleh kasi urusan Haji, H Aan Subakir. <br /><br />Sementara dalam tausiahnya, H Safri Nasution,  mengatakan, pada saat ini perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat. Anak-anak sudah mengenal internet sejak dini. Hampir setiap hari mereka telah berhubungan dengan internet.<br /><br />“Tiada hari tanpa internet, nah sekarang coba kita terapkan tiada hari tanpa membaca al quran, sebab hanya dengan membaca al quranlah kita bisa membendung segala hal negatif yang ditimbulkan dari perkembangan informasi,” katanya.<br /><br />Safri mengungkapkan, pada saat ini banyak sekali masyarakat yang tidak lancar atau bahkan tidak bisa membaca al quran. Jikapun bisa terkadang mahkrizul hurufnya masih belum benar.<br /><br />“Kita inginnya membaca al quran itu lancar, lincir dan luncur, semuanya benar, bacaan tidak asal bunyi kaya motor pakai bensin yang sudah bercampur air. Ya meskipun tidak lancar juga mendapatkan pahala, namun kalau lancar akan semakin baik,” katanya. (KN)</p>