Sebanyak 3.252 murid SD hingga SMA/SMK di wilayah Banten selama 2009-2010 putus sekolah karena faktor budaya masyarakat dan terkendala masalah ekonomi. <p style="text-align: justify;">Sebanyak 3.252 murid SD hingga SMA/SMK di wilayah Banten selama 2009-2010 putus sekolah karena faktor budaya masyarakat dan terkendala masalah ekonomi.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ajak Muslim di Serang, Sabtu, mengatakan jumlah anak yang tidak meneruskan sekolahnya tersebut di wilayah Banten antara lain berada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1.492 siswa, SMP 1.122 siswa, SMA 360 siswa serta siswa SMK sebanyak 278 siswa.<br /><br />"Jumlah angka putus sekolah ini pada tahun 2009 – 2010. Masih banyaknya siswa putus sekolah ini diantaranya karena faktor budaya masyarakat yang belum menyadari pentingnya pendidikan serta ada juga faktor ekonomi," kata Ajak Muslim.<br /><br />Meskipun demikian, kata Ajak, angka anak putus sekolah di Provinsi Banten setiap tahunnya selalu mengalami penurunan. Hal itu terlihat dari angka anak putus sekolah pada tahun 2007 – 2008 yang mencapai 3.039 untuk murid SD, SMP sebanyak 2.201 siswa, SMA 687 siswa dan SMK 682 siswa.<br /><br />Ia mengatakan, beberapa faktor anak putus sekolah diantaranya disebabkan masalah ekonomi dan budaya masyarakat, ada sebagian masyarakat yang menganggap sekolah itu tidak penting, karena kebutuhan dasar mereka seperti pangan sudah tercukupi dari hasil tani atau usaha lainnya.<br /><br />Sedangkan anak putus sekolah yang disebabkan karena faktor ekonomi tidak hanya terjadi di pedesaan saja. Karena ada diantara para orang tua yang tinggal di kota, namun karena ekonominya tidak mampu sehingga mereka tidak menyekolahkan anaknya.<br /><br />Sementara itu, kata Ajak, jumlah siswa yang masih terus melanjutkan sekolah di Banten saat ini masih cukup tinggi, siswa SD tercatat sebanyak 1.335.550 anak yang masih melanjutkan, siswa SMP sebanyak 456.230, SMA 136.566 siswa dan SMK 138.558.<br /><br />Adapun upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk meminimalisasi dan menurunkan angka putus sekolah tersebut yaitu dengan cara membuka kegiatan Paket A, Paket B dan C di semua daerah, serta mendorong bantuan anggaran untuk siswa melalui Biaya Operasional Sekolah (BOS) bagi tingkat SD dan bagai tingkat SMA terdapat Biaya Operasional Manajemen Mutu (BOMM).(Eka/Ant)</p>