Tiga puluh persen desa di wilayah kecamatan Sintang hingga saat ini belum bisa menikmati penerangan listrik dari negara (PLN). <p style="text-align: justify;">Kedekatan jarak dengan ibukota kabupaten ternyata tak serta merta membuat masyarakat mudah mendapatkan akses untuk menikmati fasilitas yang diberikan oleg negara.<br /><br />“Ada 4 desa di wilayah kecamatan Sintang yang sampai saat ini belum teraliri listrik,”ungkap camat Sintang Ulidal Mochtar saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini.<br /><br />Empat desa tersebut masing-masing adalah desa Tertung, Batu Lalau, Mungguk Bantuk dan desa Teluk Kelansam. Empat desa ini letaknya tak begitu jauh dari ibu kota kabupaten dan kantor PLN. Bahkan salah seorang warga Tertung pernah menyatakan “Nendang bola dari halaman kantor bupati saja bisa sampai ke Tertung, ini kabel listrik yang bisa diulur tak sampai juga ke Tertung”. Jarak antara pusat pemerintahan atau ibukota kabupaten Sintang dengan Tertung hanya dipisahkan oleh sungai Melawi. <br />Namun begitu hingga saat ini, masyarakat yang tinggal di desa Tertung tersebut masih banyak yang menggunakan pelita ataupun genset untuk penerangan di malam hari.<br /><br />Di wilayah kecamatan Sintang terdapat 9 desa dan 6 kelurahan. Dari kesemuanya itu hanya 4 desa saja yang belum mendapatkan aliran listrik. <br /><br />“Masalahnya adalah keterbatasan daya yang dimiliki PLN ranting Sintang, sehingga 4 desa di wilayah kecamatan Sintang belum bisa teraliri listrik,”tambah camat.<br /><br />Dengan akan diopoerasikanya PLTU dan PLTGB di Sintang, Ulidal berharap semua desa yang ada di wilayahnya akan segera mendapatkan aliran listrik. Tidak hanya sekedar aliran listrik, namun menurutnya sejumlah desa di wilayahnya juga masih minim sentuhan pembangunan. <strong>(phs)</strong></p>