32 Kasus DBD Di Pontianak Januari-Agustus 2011

oleh
oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Junto Batarendro menyatakan, terdata sebanyak 32 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti dari Januari hingga Agustus 2011 di kota tersebut. <p style="text-align: justify;">"Alhamdulillah kasus penyakit DBD tahun ini jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya dan tidak ada korban meninggal. Ini berkat kerja keras semua pihak dalam menekan kasus DBD," kata Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Rabu.<br /><br />Ia berharap, masyarakat Kota Pontianak tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.<br /><br />"Apalagi sekarang musim cuaca ekstrem, kadang panas lalu hujan sehingga sangat cocok untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti," ungkapnya.<br /><br />Bentuk kewaspadaan tersebut seperti membudayakan 3 M, yakni menutup tempat penampungan air, menguras, dan mengubur barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk.<br /><br />"Selain itu kami juga mengoptimalkan fogging fokus atau pengasapan untuk membunuh induk nyamuk Aedes Aegypti kalau ditemukan kasus dan foging dua kali setahun," katanya.<br /><br />Dinkes Kota Pontianak juga secara cepat melakukan pengasapan sebelum masa penularan dalam mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.<br /><br />Menurut dia, ada beberapa penyakit sebagai dampak dari cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai, seperti penyakit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, inspeksi saluran pernapasan atas, diare, malaria dan lain-lain.<br /><br />Kota Pontianak tahun 2009 telah dinyatakan mengalami KLB DBD, tahun 2009 dengan 3.187 kasus, sebanyak 62 orang meninggal tahun 2005 sebanyak 450 kasus, meninggal enam pasien, tahun 2006 sebanyak 1.288 kasus, meninggal 16 pasien, tahun 2007 sebanyak 121 kasus, meninggal tiga pasien, tahun 2008 sebanyak 282 kasus, meninggal 20 pasien.<br /><br />Pemkot Pontianak, cukup serius dalam menekan penyakit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, tahun 2010 telah dianggarkan sekitar Rp2 miliar atau jauh meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp300 juta.<br /><br />Tahun 2010, dari 70 kasus dua orang di antaranya meninggal, satu kasus di Kecamatan Pontianak, Utara dan Timur.<br /><br />Data Dinkes Kota Pontianak, mencatat ada 60 alat pengasapan yang tersebar di 30 Puskesmas yang ada di kota itu. "Masing-masing Puskesmas ditempatkan dua alat pengasapan, masyarakat tinggal melaporkan ke Puskesmas terdekat kalau ditemukan kasus DBD agar cepat dilakukan pengasapan," kata Multi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>