Sebanyak 4.500 pemudik diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dengan menggunakan tiga buah kapal menuju beberapa pelabuhan tujuan. <p style="text-align: justify;">Pelaksana harian Kepala Kantor Administrator (Adpel) Sampit, Kotawaringin Timur, Edi Sumarsono di Sampit, Jumat, mengatakan, ketiga kapal pengangkut pemudik tersebut adalah, Kapal Motor (KM) Awu mengangkut 2.300 penumpang dan KM Kirana I membawa 1.200 penumpang dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.<br /><br />Sedangkan KM Dharma Ferri I dari Pelabuhan Sampit tujuan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, membawa sebanyak 1.100 penumpang.<br /><br />Meski telah memasuki H-4 Lebaran 1432 Hijriyah arus mudik melalui Pelabuhan Sampit masih belum terjadi lonjakan penumpang yang berarti dan semuanya dapat terangkut.<br /><br />Masih belum terlihatnya peningkatan penumpang itu dikarenakan arus mudik melalui pelabuhan Sampit telah terjadi sejak 1 Agustus 2011 lalu.<br /><br />Menurut Edi, dibandingkan dengan 2010, arus mudik 2011 lebih terkendali karena tidak ada penumpang yang terlantar atau penumpukan penumpang di pelabuhan Sampit.<br /><br />Pemudik Lebaran 2011 lebih pintar dan tidak mau berangkat mudik mendekati Hari Raya Idul Fitri.<br /><br />"Terkendalinya arus mudik dan tidak adanya penumpang yang terlantar atau penumpukan penumpang, karena jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan Sampit pada 2011 lebih banyak, yakni ada sebanyak 19 kali kunjungan, sedangkan pada 2010 hanya 16 kali saja," katanya.<br /><br />Faktor lain jumlah maskapai penerbangan di Kotawaringin Timur juga telah bertambah dari satu menjadi dua maskapai penerbangan yang melayani penerbangan di Bandar Udara Haji Asan Sampit untuk rute Sampit-Surabaya Pergi Pulang (PP) dan Sampit-Jakarta PP.<br /><br />Selain itu, sejumlah perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit dalam membayar gaji dan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya di lakukan lebih awal.<br /><br />"Berdasarkan informasi yang kami terima banyak karyawan perkebunan kelapa sawit pada tahun ini tidak mudik lebaran ke kampung halamannya, karena pihak perusahaan memberikan gaji lebih di luar THR kepada mereka yang tidak mudik," terangnya.<br /><br />Hal tersebut dilakukan pihak perusahaan agar kegiatan produksi mereka tidak terganggu atau tetap jalan meski Lebaran<strong>. (das/ant)</strong></p>