Sebanyak 260 ribu atau hampir 40 persen dari 700 ribu kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Kalimantan Barat tidak membayar pajak. <p style="text-align: justify;">"Ada sekitar 260 ribu kendaraan seluruh Kalbar, bayangkan cukup banyak jumlah itu," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Taruli Manurung di Pontianak, Jumat.<br /><br />Taruli mengatakan, meski jumlahnya cukup banyak tetapi jika dilihat dari capaian pendapatan pajak kesadaran masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor cukup baik.<br /><br />"Untuk dapat meningkatan pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor, kami akan mengintensifkan razia bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar," kata Taruli.<br /><br />Ia mengungkapkan, razia tersebut akan diintensifkan pada bulan November-Desember 2011.<br /><br />"Dana untuk razia itu sedang kami upayakan dalam anggaran tambahan 2011," kata Taruli.<br /><br />Ia menambahkan, razia disiplin tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera bagi pengendara kendaraan bermotor yang belum membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).<br /><br />"Kami tidak akan melakukannya pada bulan November-Desember itu saja, tetapi pada bulan-bulan lain ke depannya," tegas Taruli.<br /><br />Begitu pula dengan teknis pelaksanaan razia, kata dia, pihaknya akan menyediakan truk sehingga ketika ditemukan ada pengendara yang tidak lengkap administrasi maka kendaraannya akan langsung dibawa dengan truk tersebut.<br /><br />"Kami akan angkut dan langsung di proses di kantor. Itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera yang lebih dalam bagi pengedara motor," tegas Taruli.<br /><br />Ia menilai, dengan masih adanya pengendara kendaraan bermotor tidak membayar pajak, belum mempengaruhi pendapatan dari sektor pajak.<br /><br />"Hingga saat ini target pajak kendaraan bermotor masih dalam penghitungan. Bahkan, saya yakin dapat melebihi target yang sudah ditetapkan," katanya optimistis.<br /><br />Tahun ini, tambahnya, khusus Pajak Kendaraan Bermotor menyumbang sekitar 30 persen dari Pendapatan Asli Daerah.<br /><br />Itu artinya Kalbar mengulang capaian tahun lalu. Dimana realisasi penerimaan PAD pada tahun 2010 mencapai Rp777,24 miliar, melampaui target awal sebesar Rp667,18 miliar.<br /><br />Lebih lanjut, Taruli menyebutkan Kalbar masih berpeluang untuk mendongkrak PAD, melalui Pajak Kendaraan Progresif yang telah diberlakukan sejak 1 Agustus 2011.<br /><br />Tetapi karena baru berjalan sekitar 2 mingggu, maka pihaknya belum memiliki data riil yang menunjukkan persentase kontribusi bagi PAD.<strong> (phs/Ant)</strong></p>