Bupati Sintang Buka Pekan Gawai Dayak Ke VII

oleh
oleh

SINTANG – Warna merah mendominasi keramaian di Stadion Baning Sintang, Senin (16/07/2018) pagi. Sebuah panggung besar berdiri di depan GOR Apang Semangai. Serangkaian stand dewan adat dayak dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang tampak berdiri di sisi Stadion Baning.
Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph bersama Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M.Si membuka Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang 2018 di Komplek Stadion Baning, Senin (16/07/2018).

Sebuah tarian etnik dayak menyambut kedatangan rombongan Bupati Sintang di arena Pekan Gawai Dayak tahun 2018. Dengan menggunakan adat dayak Seberuang, dr. Jarot melakukan pemotongan ompong sebagai tanda masuk dan diterimanya para tamu undangan.

Kegiatan ini pada tahun ini mengusung tema, “Dalam Keberagaman kita wujudkan budaya dan seni dayak”. Tampak hadir pada acara ini Bupati Kabupaten Melawi, Panji. Beliau juga menyerahkan bantuan dana kepada panitia.

Kemudian dr. Jarot bersama rombongan membuka tempayan tuak (minuman khas dayak, hasil fermentasi ketan.red) pemali atau tuak adat. Ada 5 tempayan yang disediakan. Bupati Sintang dan Bupati Melawi memberikan sejumlah uang untuk pembayaran adat membuka tempayan. Kemudian para tamu meminum tuak dari tembayan menggunakan sedotan yang terbuat dari bambu. Cara meminum ini dikenal dengan istilah menyuling. Prosesi ini diiringi dengan nyanyian dalam bahasa dayak dan tabuhan ketebung (gendang panjang khas masyarakat dayak.red). tata cara pembukaan ini dikenal dengan istilah betabuh dan besasu, kekhasannya merupaakn kekayan budaya milik masyarakat Dayak subsuku Iban Demam.

Usai menyuling, para pimpinan daerah dan tamu undangan mendengarkan pembacaan peraturan gawai atau besait. Wakil Bupati Sintang, Askiman memukul gong sebanyak 7 kali sebagai simbolisasi dibukanya PGD Sintang tahun 2018.

“nenek moyang kita mengajarkan hubungan spiritual dengan Petara, Jubata, Puyang Gana dan Alam melalui berbagai tradisi yang diwariskan kepada kita, termasuk acara gawai ini,” kata dr. Jarot.

“pada saat gawai, kita bersama-sama mau mengucap syukur atas panenan, atas hasil kerja kita selama ini juga sekaligus memohon berkat untuk ladang dan kerja kita pada tahun mendatang,” tambahnya.

“Masyarakat Sintang memiliki kekayanan budaya dan alam yang sangat banyak, sudah seyogyanya kita melestarikan warisan nenek moyang ini,” pungkas dr. Jarot

“persiapan dari panitia, sangat maksimal sekali ya dari semua kecamatan mengirim kontingen,” ungkap Jeffray Edward selaku ketua DAD Kabupaten Sintang. “saya berharap pecan gawai ini bisa meriah dan bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Sintang dan sekitarnya. Mudah-mudahan ini dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan,” harapnya.

“Ada 16 kegiatan lomba yang digelar oleh panitia utnuk meramaikan kegiatan ini, yah, kita harapkan semua kontingen dapat berpartisipasi,” kata Yosep Sudiyanto selaku ketua Panitia Pekan Gawai Dayak Sintang tahun 2018.

“Kita ingin kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun, agar budaya Dayak dapat semakin di kenal oleh masyarakat luas dan sekaligus menjadi sarana untuk kita melestarikan tradisi budaya yang kita miliki,” kata pria yang sehari-harinya merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sintang.

Pembukaan Pekan Gawai Dayak ini ditutup dengan pelepasan pawai kendaraan hias berciri khas dayak dari DAD 14 Kecamatan dan dari berbagai sanggar seni dan budaya Dayak yang ada di Sintang. Ada 35 mobil dan truck hias yang ikut berpartisipasi dalam pawai ini. (HUM)