48,6 Persen Mangrove Di Kaltim Rusak Berat

oleh
oleh

Sedikitnya 48,6 persen atau seluas 74.035 hektar (Ha) hutan mangrove di Provinsi Kalimantan Timur berkatagori rusak berat dan 27,3 persen atau seluas 41.603 Ha rusak ringan. <p style="text-align: justify;">"Pada awal 1970-an, seluruh kawasan di Delta Mahakam masih ditutupi hutan mangrove namun saat ini berdasarkan data total kerusakannya sudah mencapai 115.638 Ha atau 75,9 persen dari total luas hutan mangrove di seluruh Kaltim," ucap Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy di Samarinda, Jumat.<br /><br />Farid Wadjdy yang juga Ketua Program Penyelematan Delta Mahakam ini melanjutkan, khusus untuk di kawasan Delta Mahakam terdapat luas lahan mencapai 52.450 Ha.<br /><br />Kawasan yang seharusnya dipenuhi oleh mangrove ini merupakan daerah perairan pesisir, daratan berlumpur dan berawa. Namun kawasan ini sebagian besar mangrovenya sudah rusak akibat berbagai kegiatan yang tidak ramah lingkungan.<br /><br />Guna menyelamatkan kawasan tersebut, Pemprov Kaltim bekerja sama dengan masyarakat dan swasta telah melakukan berbagai hal, di antaranya adalah melakukan penanaman mangrove.<br /><br />Saat ini di Delta Mahakam itu sudah ditanami mangrove mencapai 1,16 juta pohon dengan luas penanaman seluas 415,87 Ha. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelamtakan kawasan yang telah lama rusak tersebut.<br /><br />Penyelamatan dan penanaman kembali kawasan Delta Mahakam yang dicanangkan bersama masyarakat dan semua pihak itu dilakukan sejak 2009. Pencanangan ini dilakukan sebagai salah satu upaya nyata dari Program Kaltim Hijau.<br /><br />Sedangkan kawasan Delta Mahakam tersebut berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi Kecamatan Marangkayu, Muara Jawa, Muara Badak, Anggana, dan Kecamatan Samboja.<br /><br />Program penangulangan Delta Mahakam yang lain adalah, melaksanakan Internasional Workshop I Delta Mahakam di Jakarta pada 2007, pembentukan Tim Pengelolaan Delta Mahakam terpadu dan berkelanjutan melalui Surat Keputuan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 180 Tahun 2001.<br /><br />Kemudian penanaman mangrove di jalur pipa dan areal lainnya yang merupakan kerja sama Total E&P Indonesie dengan masyarakat sekitarnya.<br /><br />Selain itu juga dilakukan pendidikan berwawasan lingkungan untuk anak sekolah dan masyarakat, program percontohan tambak ramah lingkungan di Handil dan Tunu, Kutai Kartanegara seluas 2,3 Ha dengan produksi satu ton per hektar. <strong>(das/ant)</strong></p>