50 Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS Di Landak

oleh
oleh

Sebanyak 50 orang meninggal dunia akibat Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome HIV/AIDS) di Kabupaten Landak terhitung sejak tahun 2008 – 2013. <p style="text-align: justify;">"Data kami sejak 2008 hingga 2013 sudah 50 penderita HIV/AIDS yang sudah meninggal dunia. Sebarannya mulai dari Mandor, Menyuke dan Kuala Behe," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Landak, Yohanes Ngalai saat dihubungi di Landak, Kamis.<br /><br />Ia menjelaskan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es, yang tidak terdeteksi mungkin lebih tinggi lagi.<br /><br />Selama ini, menurut dia KPAD Landak sebuah lembaga yang diberikan wewenang dalam penanggulangan HIV/AIDS, salah satunya gencar melakukan sosialisasi membantu instansi teknis yang ada selama ini.<br /><br />"Salah satunya kami gelar sosialisasi tentang HIV/AIDS terhadap pelajar dan mahasiswa dalam rangka memperingati Hari AIDS se-dunia yang jatuh tanggal 1 Desember mendatang," ungkapnya.<br /><br />KPAD Landak akan terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi dalam penanggulangan penyakit yang tidak ada obatnya itu. Tapi kelemahan di Kabupaten Landak, saat ini hanya ada satu tempat Voluntary Counseling Test (VCT) yakni di Puskesmas Mandor.<br /><br />"Kami berharap seperti di rumah sakit umum daerah harus tersedia VCT dan dokter spesialis yang menangani HIV/AIDS. Kami sudah bahas dalam rapat kelompok kerja di KPAD," ujar Ngalai.<br /><br />Ia menambahkan selain melakukan sosialisasi kepada pelajar akan bahaya HIV/AIDS yang bertujuan memberikan pengetahuan sejak dini. Pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan menyebar poster di sejumlah penginapan dan di titik dimana potensi tempat penyebaran virus tersebut.<br /><br />"Seperti mensosialisasikan penggunaan kondom. Tetapi bukan berarti melegalkan prostitusi, ini murni untuk meminimalisir atau memotong mata rantai penyebaran HIV/AIDS," kata Ngalai. (das/ant)</p>