Sebanyak 50 unit rumah bantuan Kementerian Sosial yang dibangun di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, saat ini kondisinya rusak. <p style="text-align: justify;">"Perumahan bantuan Depsos RI itu saat ini tidak berpenghuni semula rencananya untuk merelokasi warga Desa Hanjalipan dan proyek pembangunannya dilakukan pada tahun 1994," kata Camat Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Syahrial, di Sampit, Senin. <br /><br />Ia mengatakan, warga Desa Hanjalipan direlokasi ke tempat yang baru karena lokasi yang lama sering tergenang banjir dan dalam satu tahun dua kali terendam banjir. <br /><br />Letak Desa Hanjalipan berada di tepian Sungai Mentaya dan berada pada dua muara sungai, yakni Sungai Tualan San sungai Mentaya, sehingga apabila terjadi hujan lebat luapan sungai merendam perumahan warga. <br /><br />Menurut Syarial, warga desa enggan menempati lokasi yang telah disiapkan pemerintah karena selain tidak dilengkapi dengan fasilitas umum seperti gedung sekolah dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), juga dikarenakan lokasi perumahan yang baru jauh dari tepian Sungai Mentaya. <br /><br />Dari 50 unit rumah yang dibangun hanya beberapa rumah yang dihuni oleh warga dan jumlahnya tidak sampai 10 unit, kondisinya juga sudah mulai rusak. <br /><br />"Kondisi rumah sekarang banyak yang rusak dan sebagian lagi roboh karena tidak berpenghuni, bahkan ada beberapa unit rumah yang dibongkar oleh warga setempat," katanya. <br /><br />Lokasi pembangunan 50 rumah itu sebetulnya tidak terlalu jauh dari desa yang lama hanya berada di seberangnya saja. <br /><br />Syahrial mengungkapkan, warga Desa Hanjalipan meminta relokasi dilakukan ketempat yang lebih aman dari banjir dan tidak jauh dari lokasi desa yang lama serta letaknya yang berdekatan dengan sungai. <br /><br />"Lokasi yang baru itu sekarang sudah ada dengan luas dua hektare dan letaknya berada di belakang desa serta jaraknya sekitar 500 meter dari desa yang lama," ungkapnya. <br /><br />Pembangunannya masih belum bisa dipastikan kapan akan dilakukan karena wilayah tersebut sudah tidak masuk di wilayah Kecamatan Kota Besi lagi melainkan masuk di wilayah Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur. <br /><br />Sementara Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Hanjalipan Zakaria mengatakan, jumlah penduduk desa saat itu ada sebanyak 1.347 jiwa dengan 368 Kepala Keluarga (KK). <br /><br />"Kami siap dipindahkan asalkan lokasinya jangan terlalu jauh dengan sungai karena sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai nelayan," ungkapnya. <strong>(das/ant)</strong></p>