Berdasarkan pengumuman hasil ujian nasional (UN) siswa SMA sederajad tahun 2011 di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, mencapai kisaran 99,7 persen. <p style="text-align: justify;">"Capaian tingkat kelulusan 99,7 persen tahun ini lebih tinggi dibanding hasil UN tahun 2010 sebesar 98 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora), Kabupaten Tanah Bumbu M Amin melalui Kabid Pendidikan Menengah M Amiludin, di Batulicin, Senin.<br /><br />Dari sekitar 2.364 siswa SMA dan sederajat yang mengikuti UN tahun ini ada sekitar lima orang yang dinyatakan tidak lulus. Empat orang diantaranya siswa dari SMA 1 Kecamatan Satui dan satu orang lainya dari SMK 1 Kecamatan Satui.<br /><br />Siswa SMA yang tidak lulus antara lain bernama I Gede Sudiana, Claudia Selbi Patras, Sari Mazidah, dan Nur Halizah. Siswa SMK yang tidak lulus adalah bernama Abidin Nur.<br /><br />Kepala sekolah SMK 1 dan SMA 1 Kecamatan Satui, Amran dan Muhammad Jabir membenarkan peserta ujian dari anak didiknya tersebut tidak lulus UN. Tidak lulusnya mereka dipengaruhi beberapa faktor mulai dari kesalahan teknis mengisi biodata hingga kesengajaan tidak mengikuti ujian.<br /><br />Caludia Selbi Patras, misalnya. Ia tidak lulus UN karena sengaja waktu ujian tidak masuk sekolah. Sedangkan namanya sudah masuk di daftar ujian tersebut. Tidak jauh beda yang dialami Caludia, siswa SMA 1 Satui atas nama Tiah juga melkukan hal yang sama. Namun, dari awal nama Tiah memang tidak tercantum dalam ujian nasional karena kesengajaan tidak ingin mengikuti ujian.<br /><br />"Sebenarnya disekolah kami ada lima orang yang tidak lulus UN. Dua diantaranya bernama Tiah dan Claudia memang sengaja tidak ikut UN, kemudian Sari Mazidah tidak lulus karena salah mengisi biodata, dan sisa temanya yang lain karena memang nalai pelajaran Mate-matikanya rendah, kata Muhammad Jabir, menjelaskan kepada ANTARA.<br /><br />Menurutnya tahun ini tidak ada ujian ulang bagi para peserta yang tidak lulus UN. Mereka hanya akan diberi kesempatan mengikuti UN tahun berikutnya atau alternatif lain dengan penyetaraan kejar paket C.<br /><br />Jabir pun berjanji akan tetap memfasilitasi dan menangung semua biaya jika siswa yang tidak lulus UN tersebut tahun depan bersedia kembali mengikuti ujian. Hal ini semata-mata diberikan kepada mereka sebagai wujud kepedulian pihak sekolah kepada murid supaya mereka mampu menyelesaikan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.<br /><br />"Kami tetap perhatian kepada siswa yang tidak lulus.Kalaupun tahun depan mereka ikut ujian kembali atau kejar paket C, biarlah biayanya semuanya kami yang menanggung sebagai bentuk kepedulian pihak sekolah terhadap murid," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>