Proses evakuasi Kapal Layar Motor Rahmatia Sentosa yang dilakukan pihak Administrator Pelabuhan Pontianak sejak tenggelam di alur Sungai Kapuas, Kamis (10/02/2011), karena tabrakan KM Wewah, hingga kini belum berhasil. <p style="text-align: justify;">"Sangat sulit untuk melakukan evakuasi karena berbagai kendala," kata Adpel Pontianak Sudiono di Pontianak, Jumat (25/02/2011). <br /><br />Menurut dia, sejak kapal tenggelam pihaknya berupaya menarik kapal agar tidak menghalangi alur namun gagal. KLM Rahmatia Sentosa mengangkut sekitar 700 ton semen, atau setara sekitar 14 ribu zak semen. <br /><br />Satu zak semen yang sebelumnya berukuran 50 kilogram, karena tercampur air sudah membatu dan beratnya menjadi 72 kilogram. <br /><br />Ia mengaku masih mengupayakan cara manual dengan cara mengangkat muatan semen satu persatu. "Puluhan penyelam sudah dikerahkan untuk mengangkut semen-semen tersebut," katanya. <br /><br />Namun tidak mudah karena palka tempat semen tersebut disimpan sempit, dan menghambat proses pengangkutan. Ia mengungkapkan, hingga kini baru 3.600 zak semen yang diangkat. <br /><br />Selain itu, pihaknya coba mengapungkan dengan dua tongkang dan kalau mengapung kapal ditarik dengan kapal tug boat namun kawat yang digunakan putus. <br /><br />"Malam ini kami coba apungkan lagi dengan dua tongkang," katanya. <br /><br />Namun, kalau gagal akan dicoba menggunakan pengapungan dengan sistem balonisasi. "Sabtu besok siap, paling tidak butuh empat hari. Dan pelaksananya sudah kontrak siap untuk empat hari," kata dia. <br /><br />Setelah muatan berkurang, kapal tersebut baru dapat dipindahkan ke lokasi yang tidak menghalangi alur Sungai Kapuas. <br /><br />General Manajer Pelabuhan Indonesia II Cabang Pontianak Solikhin mengatakan kapal dengan kedalaman lambung empat meter masih bisa dilayani untuk melewati alur yang terhalang KLM Rahmatia Sentosa. <br /><br />Sudiono menambahkan, mengenai kemungkinan muatan diledakkan, sulit untuk dilakukan karena dampak yang diakibatkan. <br /><br />"Selain aspek lingkungan terganggu, pecahan material dapat semakin mengganggu bagian muara sungai menambah sedimentasi," kata Sudiono. <br /><br />Pihaknya juga sudah menuntaskan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan untuk anak buah kapal dari dua kapal yang tabrakan di alur tersebut. "Dari KLM Rahmatia Sentosa dan KM Wewah sudah dimintai keterangan," kata Sudiono. <br /><br />Hasilnya akan disampaikan ke Mahkamah Pelayaran. Nantinya, kata dia, akan diberi sanksi siapa yang bersalah dalam peristiwa itu. <br /><br />Kementerian Perhubungan sudah mengalokasikan dana sebanyak Rp28 miliar untuk mengeruk alur Sungai Kapuas di tahun 2011. Setidaknya ada satu juta meter kubik sedimentasi yang akan dikeruk di alur tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>