Akhmadyani: Setiap Tahun Usulkan Perbaikan, Tak Ada Respon Dari Pemkab

oleh
oleh

Kerusakan jalan Wana Graha yang merupakan akses masuk ke Desa Kebebu Kecamatan Nanga Pinoh kini sudah semakin parah. Kubangan lumpur yang melebar dan semakin dalam menghadang setiap pengendara yang melaluinya. <p style="text-align: justify;">Usulan warga melalui Pemerintah Desa dalam setiap Musyawarah Kerja Kecamatan dan Kabupaten terkait perbaikan Jalan Wana Graha tersebutpun bagaikan sia-sia. Sebab empat tahun masa jabatan kepala Desa saat ini, tidak pernah lupa untuk menyampaikan pengusulan perbaikan jalan Wana Graha ini, namun belum juga diperbaiki. <br /><br />“Empat tahun masa jabatan saya, setiap tahunnya dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dan kabupaten selalu saya sampaikan. Namun sepertinya sia-sia,  yang dilakukan setiap tahun pun baagaikan sia-sia,” kata kepala Desa Kebebu, Akhmadyani, Minggu (10/12). <br /><br />Pria yang akrab disapa Bang Tat tersebut mengatakan, setiap kali dirinya mengikuti rapat musrengbang tidak banyak yang ia sampaikan kepada Kecamatan dan Pemkab, hanya minta di prioritaskan satu jalan wanagraha selama empat tahun berturut. “Sampai saat ini alhamdulilah belum disentuh,” paparnya.<br /><br />Akhmadyani mengatakan, jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Kebebu dan Desa Tanjung Arak, karena itu jalan penghubung utama. Jalan tersebut juga sebagai akses anak sekolah. “Saya berharap ada keajaiban dari tuhan semoga ada belaskasihan Pemkab melalui Angaran APBD bisa memperbaiki jalan tersebut,” ucapnya. <br /><br />Akhmadyani mengatakan, rasa bosan dan jenuh dalam menyampaikan usulan dalam Musrenbang Kecamatan dan Kabupaten sangat dirasakannya. “Seakan-akan usulan yang disampaikan dalam Musrenbang tidak ada artinya,” paparnya.<br /><br />Padahal, lanjutnya, Desa kebebu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Nanga Pinoh, kecamatan yang menjadi pusat kota. Namun kerusakan yang tidak jauh dari pusat kota ini sepertinya tidak kelihatan oleh Pemkab, dan keluhan masyarakat tidak terdengar.<br /><br />“Entah kapan Pemkab akan memperbaikinya. Rasanya sudah bosan terus-menerus mengusulkan. Musrenbang yang dianggap sebagai wadah menyampaikan aspirasi masyarakat, sepertinya sia-sia saja,” ujarnya. <br /><br />Kondisi kerusakan jalan wana Graha sudah semakin parah. Sedikitnya ada tiga titik kerusakan terparah yang memperlihatkan kubangan lumpur yang dalam. “Kurang lebih ada 2,5kilometer yang harus diperbaiki,” pungkasnya. (KN)</p>