Aman: Masyarakat Adat Sulit Nikmati Manfaat REDD

oleh
oleh

Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara menilai masyarakat adat masih sulit untuk terlibat langsung dalam "Reducing Emission from Degradation and Deforestation" dan belum jelas dapat menikmati manfaat dari kegiatan itu. <p style="text-align: justify;">"Belum jelas keuntungan yang bisa diterima masyarakat adat dalam pelaksanaan Reducing Emission from Degradation and Deforestation (REDD) terkait perubahan iklim, namun masyarakat adat juga dipersiapkan menghadapi proyek-proyek REDD tersebut," kata Direktur Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Mina Susana Setra dalam forum Dewan Kehutanan Nasional (DKN) untuk REDD, Kamis (13/01/2011). <br /><br />Untuk hal yang paling mendasar berupa pengakuan atas wilayah adat, katanya pada Sidang Forum Dewan Kehutanan Nasional untuk REDD, sampai kini masih merupakan masalah utama bagi masyarakat adat. <br /><br />Ironisnya, menurut dia, hal ini justru terjadi pada wilayah adat Dayak yang dijadikan uji coba skema REDD. <br /><br />"Tidak jelas berapa keuntungan yang diterima masyarakat adat. Jangan-jangan nanti masyarakat adat malah diusir dari wilayahnya karena implementasi REDD yang kurang mengadaptasi kepentingan lokal," kata Mina. <br /><br />Padahal, tegasnya, masyarakat adat merupakan komunitas yang kecil kontribusinya terhadap pemanasan global, namun mereka harus ikut menerima dampak yang besar akibat perubahan iklim. <br /><br />Staf Ahli Menhut bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim Yetti Rusli menyebutkan, masih ada peluang bagi AMAN untuk merumuskan sekaligus mempersiapkan masyarakat adat dalam implementasi REDD. <br /><br />Menurut dia, masyarakat adat sudah pasti harus dilibatkan mengingat pihak adatlah yang sudah melakukan pengelolaan hutan secara baik atau sustainble forest management (SFM). Dipastikan wilayah hutan adat menjadi salah satu kawasan dengan angka degradasi terendah karena pengelolaannya yang baik. <br /><br />Dia juga mengakui masih besarnya porsi eksploitasi sumber daya alam (SDA) dalam pembangunan ekonomi nasional sehingga diperlukan repackaging (membungkus ulang) upaya-upaya menghadapi tuntutan dunia yang terkait REDD dan perubahan iklim. <br /><br />Untuk mengupayakan implementasi REDD yang mengakomodasi kepentingan masyarakat adat, kata Mina Setra, perlu ada agenda komprehensif lintas sektoral layaknya program nasional dalam Prolegnas. <br /><br />"Yang paling penting adalah penguatan kerja sama mandiri yang sama sekali dilepaskan dari mekanisme pasar, dengan demikian bisa diketahui apa yang bisa dikontribusikan oleh masyarakat adat dalam REDD dan sebaliknya, apa kontribusi REDD pada masyarakat adat," kata Mina. <strong>(phs/Ant)</strong></p>