Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan terkecil dibandingkan dengan anggaran DPRD di 13 kabupetan/kota se provinsi Kalsel. <p style="text-align: justify;">Ketua DPRD setempat Jafar di Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa, mengatakan, meskipun anggaran sangat kecil, namun tidak menghambat upaya pelaksanaan pembangunan.<br /><br />"Pelaksanaan pembangunan bersama pihak eksekutif masih dapat terlaksana dengan baik, meskipun anggaran yang peroleh tidak besar," ujarnya.<br /><br />Kecilnya anggaran tidak mempengaruhi pihak DPRD setempat dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana mestinya.<br /><br />"Tiga tugas pokok DPRD adalah melakukan pengawasan, penganggaran dan legaslasi yang mana sampai saat ini pelaksanaannya tetap dapat dilaksanakan secara maksimal," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, 2012 ini DPRD HSS akan melakukan upaya peningkatan kinerja anggotanya.<br /><br />"Peningkatan kinerja akan kita upayakan yang salah satunya dengan melakukan pergantian para pimpinan komisi," tambahnya.<br /><br />Selain para pimpinan komisi, juga akan dilakukan pergantian alat kelengkapan lainnya di tubuh DPRD setempat.<br /><br />Melalui upaya peningkatan kinerja yang akan dilakukan, diharapkan akan diperoleh hasil yang maksimal, meskipun anggaran yang dimiliki tidak besar. (phs/Ant)<br /><br />Angkutan Kapal Laut Ke Kalsel Terlambat<br /><br />Kotabaru, 10/1 (ANTARA) – Sebagian pengusaha di Banjarmasin Kalimantan Selatan beberapa hari ini resah menyusul barang yang didatangkan dari Surabaya belum dapat dikirim karena kapal tidak berani berlayar akibat gelombang tinggi.<br /><br />Seorang pengusaha pecetakan M Shohib, Selasa, mengatakan, sudah satu pekan ini barang dagangannya yang dikirim oleh ekspedisi di Surabaya belum juga sampai.<br /><br />"Padahal, biasanya barang tersebut hanya memerlukan waktu sua sampai tiga hari sudah sampai di Banjarmasin, tetapi kini hampir sepekan belum juga sampai," jelasnya.<br /><br />Setelah dikonfirmasi ke Surabaya, teryata barang yang dikirim sejak empat hari yang lalu itu kini masih berada dalam truk yang parkir di pelabuhan.<br /><br />"Truk-truk tersebut tidak berani berlaar akibat cuaca kurang baik dan gelomban tinggi," imbuhnya.<br /><br />Menurut pengkuan petugas ekspedisi, Shohib bukan satu-satunya pelanggan ekspedisi yang barangnya terlambat datang, masih banyak lagi pelanggan yang lain mengeluh akibat keterlambatan tersebut.<br /><br />"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena keterlambatan bukan disengaja, tetapi lebih karena faktor alam," ujar Shohib mengutip petugas ekspedisi.<br /><br />Seperti pedagang, sayur-mayur, barang sembilan bahan pokok serta BBM.<br /><br />Armada ekspedisi yang parkir di pelabuhan itu baru akan berlayar setelah cuaca teduh dan gelombang kembali normal.<br /><br />Dampak dari tidak lancarnya distribusi akibat kapal tidak berlayar tersebut, menyebabkan sebagian barang kebutuhan sehari-hari mulai merangkak naik. Sebelumnya, pedagang sayur-mayur Udin mengatakan, apabila barang di psaran kosong, pihaknya terpaksa mengirimkan barang menggunakan jasa kargo pesawat.<br /><br />"Dampaknya, harga akan naik hingga dua kalilipat, karena naiknya biaya pengiriman," ujarnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>