Angkutan Objek Wisata Pasar Terapung Ramai

oleh
oleh

Jasa angkutan air berupa kelotok (perahu bermesin) menuju obyek wisata Pasar Terapung dan Pulau Kembang di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan sejak memasuki liburan sekolah ramai disewa pengunjung. <p style="text-align: justify;">"Sebenarnya sebelum natal sudah banyak para pemilik kelotok yang parkir di dermaga Masjid Sultan Suriansyah ini karena sehari bisa dapat Rp150.000-Rp200.000 dari mengankut wisatawan", kata Abas di Banjarmasin, Sabtu.<br /><br />Menurut Abas, wisatawan domestik dari beberapa kota di Kalimantan Selatan itu sebagian besar memilih paket Pasar Terapung dan Pulau Kembang sebagai tempat liburan akhir tahun sejak libur Natal Desember 2013.<br /><br />Angkutan ke objek wisata tersebut sudah ramai sejak libur Natal dan pada puncaknya hingga akhir liburan nanti. Hal ini dimanfaatkan oleh pemilik jasa angkutan karena kalau tidak musim liburan angkutan ke objek wisata sepi dan memilih mengangkut barang.<br /><br />Ia memperkirakan sekitar 11 buah kelotok parkir di dermaga tersebut sejak pukul 04.30 Wita. Selain itu juga di beberapa tempat di sepanjang sungai Kuin Utara dan Selatan.<br /><br />Seperti di dermaga Kelurahan Pangeran, dan dermaga di depan Komplek Makam Sultan Suriansyah. "Puluhan perahu tersebut bisa melayani wisata tujuan Pasar Terang dan Pulau Kembang dengan tarif Rp150.000-Rp200.000, serta ke objek wisata Jembatan Barito Rp350.000," jelas Abas.<br /><br />Udin, salah satu pemilik kelotok di dermaga Pasar Terapung mengatakan untuk tarif tujuan Pasar Terapung dan Pulau Kembang Rp200.000, atau Pasar Tarapung ke warung makan soto Bang Amat di Kelurahan Sungai Andai Rp250.000 – Rp300.000.<br /><br />"Biasanya setelah dibawa dari ke dua objek wisata tersebut mereka minta disinggahkan di warung khas masakan Banjar berupa nasi sup dan soto Banjar", kata Udin.<br /><br />Ia mengaku sudah puluhan tahun menggeluti profesinya itu tidak mau menaikkan tarif walau saat ramai. Menurutnya persaingan di antara pemilik kelotok bisa membuat pelancong memilih tarif yang murah.<br /><br />"Bila ingin menaikkan tarif biasanya kami berembug dulu sehingga tidak membingungkan wisatawan," pungkasnya.<br /><br />Laki-laki paruh baya tersebut mengaku sering dapat rezeki lebih jika dapat carteran dari wisatawan asing kerena mereka membayar dengan dolar. <strong>(das/ant)</strong></p>