Menyadap karet atau menjadi petani karet adalah mayoritas mata pencarian masyarakat Melawi. anjloknya harga karet sangat berpengaruh terhadap berbagai hal hingga kepada perusahaan leasing. Seperti yang dikeluhkan kepala pos PT Federal International Finance (FIF) Melawi, Hasanuddin. <p>Menurutnya dengan anjloknya harga karet belakangan ini, penjualan di dealer-dealer kendaraan yang menjadi mitranya menurun drastis. <br /><br />“Dealer-delaer yang menjadi mitra kita juga mengalami penurunan dalam hal penjualan kendaraannya. Sehingga konsumen juga mengalami penurunan. hal ini salah satu dampak yang kita rasakan sebagai perusahaan leasing,” ungkapnya saat ditemui di ruangan kerjanya, kemarin.<br /><br />Tidak hanya itu, komsumen yang status peekeerjaannya sebagai petani-petani kareet juga mengalami kemacetan dalam pembayaran. Sehingga pihak-pihak kolektor juga mengalami kesulitan dalam melakukan penagihan.<br /><br />“Turunnya harga karet sangat berpengaruh, penjualan di dealer sepi. Dari kita selaku operasion juga mengalami kesulitan, karena cukup banyak tagihan yang macet. Mulai macetnya itu sejak harga karet anjlok,” paparnya. <br /><br />Hasanuddin mengatakan, anjloknya penjualan terjadi sejak Maret 2017, dimana harga karet sangat jatuh hingga Rp. 5000 ke bawah. “Sebelumnya ketika harga karet masih diatas Rp. 5000 kondisinya masih bagus namun sudah mulai sedikit ada goncangan,” paparnya.<br /><br />Konsumen di PT FIF saat ini pos Melawi rata-rata adalah petani karet. Bahkan dari konsumen yang ada tercatat sekitar 50 sampai dengan 60 persennya adalah petani karet. “Jadi ini sangat terasa. Sehingga dalam hal penagihan juga terasa sulit,” paparnya. (KN)</p>