Anum: Kabupaten/Kota di Minta Singkronisasikan Program Pembangunan

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Kalbar meminta kepada seluruh kabupaten / kota untuk mensinkronkan segala program dan kegiatan pembangunan perkebunan dan pertanian di wilayah Kalimantan Barat melalui kegiatan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. <p style="text-align: justify;">" Artinya, semua program di tingkat kabupaten / kota harus sinkron dengan kegiatan pemerintah provinsi Kalbar maupun pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian (KDPP)Provinsi Kalbar, Florensius Anum, saat ditemui di Sintang, kemarin.<br /><br />Anum mengatakan, saat ini pembangunan perkebunan dan pertanian di Kalbar masih 50 persen dari target komuditas nasional. Sementara, target sesuai rencana pembangunan kita masih memegang lima komiditas prioritas, Pertama karet, kelapa, sawit, kakau, dan lada. <br /><br />"Ini komiditas unggulan yang memang kita upayakan pengembangannya di seluruh kabupaten / kota. Tetapi bukan berarti komiditas lain tidak kita kembangkan juga. Tetap akan kita kembangkan sesuai kondisi dan potensi daerah kabupaten atau kota," katanya. <br /><br /><br />Kemudian, kata Anum, menjadi prioritasnya saat ini bagaimana kita meningkatkan produktifitas dan produksi komiditas unggulan di Kalbar yang rata rata  50 persen dari target komiditas nasional. Misalnya, karet harusnya kalau dilihat dari target komuditas nasional, karet itu harus produktifitas sebanyak 2 ribu kilo perhektar. Tetapi, Kalbar baru mampu 700 kilo perhektar artinya baru 35 persen dari target komuditas nasional. Kemudian, sawit harusnya produktifitas sebanyak 4 ton perhektar tetapi baru 2 ton perhektar saat ini. Artinya baru 50 persen. <br /><br />"Maka saya minta kedepan, semua stekholder yang bergerak di bidang pembangunan perkubunandan pertanian harus mulai mengubah mindset berpikir dari kegiatan ekspansi, perluasan  menjadi intensifikasi bagaimanan kita meningkatkan produktifitas lima luditas unggulan yang ada di Kalbar itu," katanya. <br /><br />Kemudian, peran para petani juga sangat besar dalam mencapai  d target komuditas  nasional. Sebab, di Kalbar sendiri dari  d jumlah penduduk  d yang ada saat ini, 50 ppersennya menggantungkan hidup  pada sektor pertanian.  <br /><br />"Artinya, ekonomi Kalbar tergantung pada sektor pertanian atau perkebunan. Semakin  lahan luas maka pertumbuhan ekonomi akan baik.makanya, kedepan kita harus membangun pertanian dan perkebunan lebih kuat lagi dalam mencapai target komuditas nasional," tuturnya.<br /><br />Anum mengharapkan kepada petani swadaya dan mandiri wajib meningkatkan kualitas kelembagaannya. Sebab, ia tidak mau melihat adanya petani yang berjalan sendiri – sendiri. <br /><br />"Jangan jalan sendiri.  Bentuk kelompok, supaya bisa kita arahkan dan lakukan pembinaan Karena pembangunan perkebunan berbasis lahan, bukan semata – mata meningkatkan produktifitas, tetapi juga menjaga kekompakan antar petani sehingga dapat membuahkan hasil yang baik bagi segala kegiatan yang dilakukan," katanya.<br /><br />"Saya minta nanti semua kabupaten kota harus mulai membentuk tim monitoring dalam pelaksanaan perkebunan , bagaimana pun kebun rakyat ini  harus kita tingkatkan karena ini dampaknya pada pertumbuhan perekonomian Kalbar," tambahnya. (*)</p>