APBD Tidak Sehat 50 Persen Belanja Pegawai

oleh
oleh

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Minsen menyatakan, anggaran pendapatan dan belanja daerah tergolong tidak sehat apabila 50 persen dana yang ada untuk belanja pegawai. <p style="text-align: justify;"><br />"Kalau sampai hal itu terjadi maka bisa dikatakan belum mendukung pelayanan publik," kata Minsen di Pontianak, Kamis (06/01/2011). <br /><br />Minsen menjelaskan, sebelumnya dalam Rancangan APBD Pemerintah Provinsi Kalbar tahun 2011 juga dinilai tidak sehat karena porsi untuk belanja pegawai lebih besar dari belanja publik. <br /><br />"Tetapi kini APBD Pemprov Kalbar sudah terbilang sehat, yaitu sekitar 48 persen untuk belanja pegawai dan 52 persen untuk belanja publik dari besaran APBD Rp1,84 triliun," kata Minsen. <br /><br />Ia berharap, kabupaten/kota yang ada juga menyusun APBD yang sehat, sehingga pelayanan publik tetap menjadi prioritas untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. <br /><br />Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, APBD Kalbar 2011 sebesar Rp1,845 triliun, sedangkan target pendapatan sebesar Rp1,73 triliun. Maka diperkirakan akan ada sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp150 miliar. <br /><br />Menurut Christiandy, Silpa sebesar Rp150 miliar tersebut akan digunakan untuk pembiayaan sebesar Rp115 miliar. "Sedangkan Rp35 miliar sisanya akan digunakan untuk penyertaan modal (investasi) daerah," jelasnya. <br /><br />APBD 2011 sebesar Rp1,845 triliun, terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp895,51 miliar lebih dan Belanja Langsung sebesar Rp953,13 miliar lebih. <br /><br />"Jumlah tersebut berimbang, antara belanja langsung dan tidak langsung. Itu sudah baik," kata Christiandy.  <strong>(phs/Ant)</strong></p>