APBN Gulirkan Rp303,4 Miliar Untuk Bandara Juwata

oleh
oleh

Kementerian Perhubungan melalui APBN sejak 2011 hingga 2013 telah menggulirkan anggaran sebesar Rp303,4 miliar untuk pengembangan Bandar Udara (Bandara) Juwata Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. <p style="text-align: justify;">"Jumlah anggaran yang sebesar itu antara lain digunakan untuk pembangunan sisi udara, rehabilitasi, pemeliharaan prasarana bandara, dan untuk prasarana keamanan penerbangan," ujar Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI Komisi V bidang infrastruktur dan perhubungan di Samarinda, Selasa.<br /><br />Dia merinci, pada 2011 Kemenhub mengalokasikan anggaran Rp84,1 miliar, antara lain untuk pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana navigasi penerbangan dengan nilai Rp22,9 miliar, kemudian untuk rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandara senilai Rp41,7 miliar.<br /><br />Kemudian pada 2012 Kemenhub RI kembali mengucurkan untuk pengembangan Bandara Juwata dengan nilai Rp94,4 miliar, antara lain untuk pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandara senilai Rp37,2 miliar, untuk prasarana navigasi penerbangan Rp35 miliar.<br /><br />Selanjutnya pada 2013 Kemenhub juga memberikan bantuan senilai Rp124,9 miliar, antara lain digunakan untuk pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana bandara, termasuk untuk prasarana keamanan penerbangan.<br /><br />Dana untuk pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana Bandara Juwata senilai Rp77,3 miliar, untuk rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana keamanan penerbangan dialokasikan Rp12,9 miliar, dan untuk pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana navigasi penerbangan sebesar Rp5,8 miliar.<br /><br />Menurutnya, bantuan dari pemerintah pusat itu dilakukan agar Kota Tarakan yang dekat dengan kawasan perbatasan, memiliki pintu masuk yang representatif sebagai jembatan udara bagi kesatuan Negara Kemerdekaan Republik Indonesia (NKRI).<br /><br />Sebagai wilayah yang dekat dengan kawasan perbatasan, maka fasilitasnya harus memadai karena sewaktu-waktu akan bermanfaat bagi ketahanan nasional, di samping itu, kawasan lain yang juga berada di kawasan perbatasan juga harus terus mendapat perhatian.<br /><br />Kawasan perbatasan yang terus mendapat perhatian itu antara lain Pulau Sebatik yang akan terus dikembangkan sehingga ke depan akan menjadi kawasan ekonomi terpadu, sehingga warga setempat tidak harus bergantung dengan Malaysia dalam mencukupi kebutuhan sejumlah komoditas. <strong>(das/ant)</strong></p>