Balangan Kembangkan Batik Sasirangan Khas Setempat

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan, memprioritaskan pengembangan potensi kain batik sasirangan khas Balangan agar kain tersebut lebih populer dan menjadi mata dagangan setempat. <p style="text-align: justify;">"Balangan memiliki kain batik sasirangan yang berbeda dengan daerah lain di Kalsel sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan secara profesional," ujarnya di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa.<br /><br />Keberadaan kain batik sasirangan khas Balangan itu diketahui dari hasil kegiatan identifikasi kegiatan Usaha Keci dan Menengah (UKM) yang telah dilakukan sepanjang 2011 lalu.<br /><br />Identifikasi itu sendiri dilakukan oleh pemerintah daerah setempat sebagai data awal untuk melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap pelaku UKM.<br /><br />Ia mengatakan, pengrajin kain batik sasirangan khas Balangan teridentifikasi ada di Kecamatan Lampihong.<br /><br />"Saat dilakukan identifikasi, jumlahnya masih sangat sedikit baik dari segi hasil produk maupun pengrajinnya," katanya.<br /><br />Selain itu, teknik pembuatannyapun masih sangat tradisional sehingga hasil produk masih sederhana dan tidak akan dapat bersaing dengan sasirangan produksi daerah lain di Kalsel.<br /><br />Sasirangan sendiri adalah kain batik khas dari Kalsel yang di buat dengan sistem celup dimana dulunya hanya dipakai oleh kaum bangsawan dari Kerajaan Banjar.<br /><br />Saat ini, kain batik sasirangan sudah banyak di produksi dan diperjual belikan. Pusat kerajinan kain batik sasirangan, berada di Kabupaten Banjar.<br /><br />Ia menambahkan, dari hasil identifikasi yang telah dilakukan dapat di buat penggolongan jenis-jenis potensi ekonomi yang dapat dikembangkan.<br /><br />"Penggolongan jenis potensi ekonomi penting untuk memudahkan upaya pembinaan dan pengembangan yang akan dilakukan," tambahnya.<br /><br />Langkah awal yang dilakukan untuk mengembangkan potensi kain batik sasirangan khas Balangan adalah dengan mengenalkannya kepada masyarakat luas.<br /><br />Kemudian kepada para pengrajin diberikan dorongan dan perubahan pola pikir agar tidak memandang pembuatan batik sasirangan hanya sebagai pengisi waktu luang tetapi memiliki potensi ekonomi yang besar.<br /><br />Selanjutnya, akan dilakukan penguatan modal usaha dan mencari kemitraan dengan swasta serta peluang pemasaran, demikian Rudiansyah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>