Balikpapan Butuh 50 Mobil Pemadam Kebakaran

oleh
oleh

Pemerintah Kota Balikpapan membutuhkan sekitar 50 unit mobil pemadam kebakaran untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. <p style="text-align: justify;">Apalagi saat ini rata-rata terjadi sedikitnya satu kebakaran per minggu meski hanya kebakaran kecil atau kebakaran yang melibatkan satu rumah atau bangunan saja, kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran(BPBK) Syarifuddin Has di Balikpapan, Rabu.<br /><br />"Idealnya per 10 ribu jiwa, tersedia satu unit mobil pemadam kebakaran ukuran besar. Saat ini, Pemkot hanya memiliki 18 unit mobil kebakaran, sementara jumlah penduduk Balikpapan tercatat 640 ribu jiwa," katanya.<br /><br />Namun demikian, untuk menambah mobil pemadam kebakaran itu, saat ini, tidak mungkin karena tidak ada anggaran untuk itu di APBD Balikpapan.<br /><br />"Anggaran kami sangat terbatas, sangat tidak mungkin jika harus beli kendaraan itu. Tidak mungkin kami paksakan dengan APBD Kota kecuali mendapat bantuan dari pusat atau perusahaan," terang Syarifuddin Has.<br /><br />Karena itu, lanjut Syarifuddin, ia hanya memaksimalkan unit yang ada untuk mengatasi kebakaran di Kota Minyak.<br /><br />BPBK pun, kata Syafruddn, tidak akan mengajukan anggaran untuk membeli mobil pemadam kebakaran tersebut.<br /><br />"Selain unit-unit yang ada yang kami maksimalkan, selalu ada bantuan dari perusahaan-perusahaan seperti Chevron, Total Indonesie, dan Pertamina. Mereka memiliki sejumlah unit yang bahkan cukup canggih dengan personel yang sangat terlatih. Jadi kami masih bisa terbantu jika ada kebakaran besar yang terjadi," jelas Syarifudin Has.<br /><br />Selain itu, BPBK juga terus mengedukasi masyarakat untuk bisa secara dini mengatasi api dan kebakaran, seperti bagaimana mengenali jenis-jenis kebakaran, alat apa yang bisa digunakan untuk bisa memadamkan api tersebut seperti karung basah, pasir, atau alat pemadam api ringan (Apar).<br /><br />"Kami bahkan membagi-bagikan 300 tabung Apar di wilayah pemukiman padat yang rawan kebakaran," kata Syarifuddin Has.<br /><br />Pada akhir Mei terjadi kebakaran cukup besar yang memaksa para petugas pemadam kebakaran Balikpapan bekerja ekstra keras, katamya.<br /><br />"Mereka harus menanggulangi kebakaran yang terjadi di Pasar Klandasan, yang menghanguskan sebagian besar adalah konveksi atau pakaian jadi dan barang-barang elektronik. <strong>(phs/Ant)</strong></p>