Balikpapan Rancang Perda Larangan Reklame Rokok

oleh
oleh

Pemerintah Kota Balikpapan sedang menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) yang melarang reklame rokok di Kota Minyak itu. <p style="text-align: justify;">Wali Kota Rizal Effendi di Balikpapan, Jumat, mengatakan larangan reklame rokok itu adalah kelanjutan dari penetapan Kawasan Sehat Tanpa Rokok (KSTR) yang sudah ditetapkan sejak 2004.<br /><br />Saat ini juga sudah berlaku larangan di kawasan tertentu pemasangan produk maupun gambar reklame dari produk tembakau.<br /><br />"Jadi kita sudah mulai sebenarnya, sudah kita larang pemasangan di beberapa kawasan," kata Wali Kota Rizal Effendi.<br /><br />Wali Kota juga sudah melarang instansi-instansi Pemkot agar tidak lagi menggandeng sponsor rokok dalam setiap kegiatan.<br /><br />"Sudah, Pemkot kan sudah tidak ada lagi pakai sponsor rokok, jadi sebenarnya kita sudah lakukan secara bertahap," ujarnya.<br /><br />Wali Kota mengakui, jumlah perokok di Balikpapan terus meningkat setiap tahunnya. Karena itu, dia berharap dikeluarkannya kebijakan larangan merokok di kawasan tertentu dan larangan iklan rokok bisa menekan jumlah perokok.<br /><br />Pemkot Balikpapan melarang orang merokok di kantor-kantor pemerintah, rumah sakit, sekolah, kampus, tempat ibadah, sarana umum, termasuk mal.<br /><br />Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dyah Muryani juga mengungkapkan, Pemkot kini gencar melakukan sosialisasi Kawasan Sehat Tanpa Asap Rokok bagi pelajar.<br /><br />Hal itu, ujarnya, karena data menyebutkan jumlah perokok terbesar justru mereka yang usia muda.<br /><br />"Data kami, 42 persen perokok masih berusia 19 tahun, artinya masih sangat muda, jadi kita ingatkan bahaya merokok," kata drg Dyah Muryani.<br /><br />Kepala DKK juga menganalisis, bahwa daya beli yang tinggi di Balikpapan menjadi salah satu penyebab jumlah perokok terus meningkat.<br /><br />Di seluruh Kalimantan Timur jumlah perokok mencapai 3,8 persen dari keseluruhan penduduk yang 3,5 juta orang.<br /><br />Dari jumlah itu terdapat 2 orang balita dari Balikpapan yang tengah direhabilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. <strong>(das/ant)</strong></p>