Bambang Minta Para Dekan Pantau Perkembangan Ekonomi

oleh
oleh

Menteri Ekonomi Bambang Brojonegoro, meminta seluruh dekan dan dosen ekonomi yang tergabung dalam Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia memantau perkembangan ekonomi di daerahnya masing-masing dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional. <p style="text-align: justify;">"Saya rasa ini sangat penting, karena kalau bukan yang ahli di bidang ekonomi, tentu masyarakat awam akan sulit memantau suatu perkembangan ekonomi," kata Bambang saat menghadiri kegiatan Seminar Nasional dan Kongres Afebi ke-3, di Pontianak, Kamis.<br /><br />Jadi selain untuk memenuhi tugas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, diharapkan dosen dan dekan yang ada di seluruh fakultas bisa ikut memantau pekembangan ekonomi yang terjadi di daerahnya masing-masing, katanya.<br /><br />Dia menjelaskan, saat ini yang dijaga oleh pemerintah adalah stabilitas ekonomi. "Jika sudah stabil, baru bisa mencari upaya untuk mendorong pertumbuhannya," tuturnya.<br /><br />Menurutnya, stabilitas itu penting karena ketika ada kejadian 1997 di mana Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa namun stabilitas tidak terjaga. Alhasil ekonomi Indonesia langsung kolaps.<br /><br />Saat ini, kondisi yang terjadi di global bisa mengancam kestabilan ekonomi.<br /><br />"Terkait hal itu, peran dosen dan dekan ekonomi di seluruh fakultas yang ada di Indonesia dirasakan sangat penting karena, jika perkembangan ekonomi bisa dipantau, tetapi terjadi masalah, tentu kita bisa cepat mengambil langkah antisipasi," katanya.<br /><br />Bambang menambahkan, pemerintah akan mencari upaya untuk tetap menjaga kestabilan ekonomi. Yang akan didorong pemerintah adalah realisasi investasi belanja pemerintah dan swasta.<br /><br />"Realisasi belanja negara inilah yang akan diupayakan pemerintah untuk bisa terserap dan mendorong pertumbuhan lebih besar," kata Bambang.<br /><br />Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Kalimantan Barat, Prof Eddy Suratman mengharapkan kegiatan Kongres ke-3 Afebi itu dapat memberikan kontribusi besar dalam kebijakan ekonomi pemerintah.<br /><br />"Kongres ini akan dihadiri oleh dekan fakultas ekonomi dari seluruh universitas di Indonesia. Jadi, nantinya dalam kongres itu akan dibuat semacam regulasi dan rekomendasi terhadap kebijakan ekonomi untuk pemerintah," katanya.<br /><br />Dia berharap, regulasi dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Afebi tersebut, bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia umumnya dan Kalimantan Barat khususnya.<br /><br />Eddy mencontohkan pada kongres pertama dan kedua, rekomendasi dan regulasi yang dikeluarkan dari kongres Afebi memberikan dampak pada kebijakan fiskal yang dikeluarkan pemerintah, di mana Afebi meminta agar pemerintah dapat lebih banyak mengalokasikan dana APBN ke daerah dibandingkan di pusat.<br /><br />"Namun, hasil kebijakan itu baru dirasakan tahun depan. Di mana porsi APBN senilai Rp872 triliun untuk daerah dalam dana perimbangan, kemudian anggaran sebesar Rp870 triliun untuk kementerian lembaga," tuturnya.<br /><br />Hasilnya lainnya, tambah dia, ketika pemerintah mengalami kondisi sulit yakni pelemahan nilai tukar rupiah. Pemerintah Jokowi-JK mengundang para dekan dari fakultas ekonomi yang tergabung dalam asosiasi ini untuk mendapatkan masukan.<br /><br />"Sehingga dari masukan yang didengar itu, pemerintah pun mengeluarkan beberapa paket kebijakan. Mulai dari satu hingga empat. Tentunya rekomendasi yang diberikan itu berdasarkan kajian-kajian yang sudah dilakukan," kata Eddy.(das/ant)</p>