Pelaksana Harian Kepala Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, Imam Asnawi, mengatakan terpaksa menutup operasional bandara ke wilayah pelosok akibat aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga Apau Kayan, etnis Dayak Kenyah yang berasal dari perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau. <p style="text-align: justify;">"Kami terpaksa memutuskan menutup Bandara Temindung akibat adanya aksi unjuk rasa warga tersebut," kata Imam Asnawi ditemui di sela-sela aksi unjuk rasa, Rabu. <br /><br />Selain melakukan orasi di apron bandara, aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga perbatasan tersebut juga diwarnai pengrusakan beberapa fasilitas bandara, termasuk peralatan milik beberapa maskapai penerbangan. <br /><br />"Penutupan bandara kami lakukan mulai pukul 10. 30 WITA dan sore ini akan kami buka kembali setelan sudah ada kesepakatan antara pihak SMAC dan warga," katanya. <br /><br />"Sebelum ada unjuk rasa, penerbangan normal namun setelah adanya aksi warga tersebut tiga jadwal penerbangan reguler yakni dari Kota Kabuten Berau dan Kabupaten Kutai Barat ke Bandara Temindung Samarinda dari tiga maskapai penerbangan yakni, PT. Kalstar, Avia Star Mandiri dan Susi Air terpaksa dibatalkan," ungkap Pelaksana Harian Kepala Bandara Temindung Samarinda itu. <br /><br />Kerugian yang ditimbulkan akibat pengrusakan tersebut kata Imam Asnawi diperkirakan mencapai Rp25 juta. <br /><br />"Barang yang dirusak massa diantaranya, kursi, meja, kaca dan pot serta berbagai fasilitas lainnya termasuk yang ada di ruang VIP. Dari kalkulasi sementara, kerugian akibat pengrusakan tersebut mencapai Rp25 juta," kata Imam Asnawi. <br /><br />Namun, semua kerusakan akibat aksi unjuk rasa itu lanjut Pelaksana Harian Kepala Bandara Temindung Samarinda itu akan ditanggung pihak maskapai SMAC. <br /><br />Sementara, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Cabang SMAC di Samarinda, Otay Rohyat mengaku, phaknya akan menanggung semua kerusakan Bandara Temindung Samarinda itu. <br /><br />"Saya telah melaporkannya ke manajeman SMAC di pusat dan kami akan menanggung semua kerusakan itu," ujar Pjs Kepala Cabang SMAC di Samarinda itu. <br /><br />Maskapai SMAC kata Otay Rohyat mengoperasikan satu pesawat untuk melayani penerbangan ke wilayah perbatasan tersebut. <br /><br />"Dari tiga pesawat kami yang beroperasi di Samarinda, satu diantaranya melayani rute Bandara Temindung Samarinda ke Bandara Long Ampung, Kabupaten Malinau," katanya. <br /><br />"Kami (SMAC) juga tengah mengupayakan untuk mengganti pesawat yang layak sesuai tuntutan warga perbatasan itu," kata Otay Rohyat.<strong> (das/ant)</strong></p>