Bandara Supadio Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat

oleh
oleh

PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak menggelar kegiatan simulasi penanggulangan keadaan darurat, Avia Khatulistiwa 2012, untuk meningkatkan kesiapan petugas saat mengasi kecelakaan penerbangan. <p style="text-align: justify;">"Kegiatan ini merupakan agenda rutin kita, dimana kegiatan ini merupakan kali kedua pada tahun 2012 ini. Hal ini kita lakukan untuk melatih kesiapan petugas dalam menanggulangi keadaan darurat, khususnya kecelakaan pesawat," kata General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Abiyoso di Sungai Raya, Kamis.<br /><br />Dia menjelaskan, dalam kegiatan itu pihaknya bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintahan seperti SAR, Dinas Kesehatan, pihak rumah sakit.<br /><br />Dalam kegiatan itu, dilakukan simulasi penyelamatan penumpang yang mengalami kecelakaan pesawat. Dari skenario yang dibuat, pesawat bermuatan 86 penumpang, termasuk dua pilot dan dua pramugari jatuh saat mendarat di Bandara Supadio.<br /><br />Akibat insiden tersebut pesawat terbakar dan meledak. Seluruh penumpang mencoba menyelamatkan diri dan diketahui dua orang meninggal dan beberapa diantaranya mengalami luka bakar.<br /><br />Petugas Bandara Supadio yang mengetahui kejadian tersebut dengan sigap berusaha memadamkan api dan melakukan evakuasi terhadap penumpang. Dalam waktu lima menit, api berhasil dipadamkan, dan penumpang dievakuasi dari lokasi kejadian.<br /><br />"Dalam latihan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh petugas kita yang didukung beberapa pihak. Kita ingin mengkondisikan petugas yang ada pada situasi yang sebenarnya, agar ketika terjadi hal serupa, segala kesiapan sudah bisa dipenuhi dan kita bisa meminimalisir korban kecelakaan pesawat," katanya.<br /><br />Di tempat yang sama, Ketua Panitia Avia Khatulistiwa 2012, Syarif Usmulyani menjelaskan, untuk mendukung kelancaran kegiatan simulasi tersebut, pihaknya menyiapkan beberapa perangkat keselamatan penerbangan, seperti mobil pemadam kebakaran, ambulan, dan beberapa instrumen keselamatan penerbangan lainnya.<br /><br />Usmulyani menjelaskan, dari simulasi tersebut, kesiapan petugas tampak jelas, dimana setelah kejadian, selama tiga menit petugas langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan evakuasi terhadap korban dan pesawat yang terbakar.<br /><br />"Yang jelas, dari kegiatan ini kita nantinya akan melakukan evaluasi dari apa saja yang kurang, sehingga jika kejadian tersebut benar-benar terjadi, kesiapan petugas kita sudah tidak ada masalah," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>