Banjir Ancam Kabupaten Landak Kalbar

oleh
oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, mengingatkan masyarakat Ngabang dan sekitarnya untuk mewaspadai ancaman banjir dari Sungai Landak. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Landak, B Marcel Benny, di Ngabang, Jumat mengatakan jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, terbuka kemungkinan akan banjir di wilayah Ngabang dan sekitarnya.<br /><br />Hasil pengecekan di Sungai Landak paras air sudah naik 50 hingga 100 centimeter, ujar Benny.<br /><br />Sebelumnya pasar di Kecamatan Menyuke sudah terendam banjir akibat hujan dan sungai setempat meluap.Air dari hulu sungai mulai turun di hilir, sehingga beberapa dusun di Kecamatan Ngabang seperti Dusun Pesayangan, Raiy, Raja, Tanjung, kembali mengalami banjir seperti tahun-tahun sebelum ini.<br /><br />Ia mengatakan, BPBD Landak sudah melakukan pantauan secara rutin perkembangan kenaikan permukaan air sungai di sejumlah kecamatan seperti Ngabang, Menjalin, Menyuke dan daerah lain. Untuk antisipasi banjir musiman, jajaran BPBD sudah menetapkan siaga banjir hingga tanggal 31 Desember.<br /><br />"Kendala kami belum ada alat untuk mengukur ketinggian air sungai, selama ini masih dengan cara manual. Tapi, kami terus antisipasi dengan memprediksi air sungai dan curah hujan apakah akan menyebabkan banjir atau tidak," katanya.<br /><br />Menurutnya, sejumlah logistik juga sudah disiapkan untuk penanggulangan bencana banjir, karena diketahui Kabupaten Landak masuk rawan banjir.<br /><br />"Kami mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di tepian sungai agar selalu waspada dan bisa mengantisipasi memasuki musim hujan saat ini," katanya.<br /><br />Sementara dari pantauan di lapangan, air sungai Landak sudah mulai naik ke permukaan dan menggenangi halaman rumah penduduk yang di dataran rendah. Dalam kondisi tersebut, jika hujan mengguyur dalam satu harian penuh, maka permukiman warga yang berada di pinggir Sungai Landak akan banjir.<br /><br />Kawasan yang rawan banjir meliputi Dusun Pesayangan, Raiy, Raja, Tanjung, Hilir Tengah dan Hilir Kantor sebagian.<br /><br />BPBD Provinsi Kalbar telah meminta kabupaten dan kota bersiap menghadapi bencana banjir, puting beliung, dan longsor yang berpotensi mengancam daerah ini.<br /><br />"Sesuai arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana agar daerah siap menghadapi bencana banjir, puting beliung, dan longsor di seluruh Tanah Air. Kalbar termasuk provinsi yang harus siaga dan siap," kata Kepala BPBD Kalbar, TTA Nyarong.<br /><br />Terkait hal itu, katanya, diperlukan rapat dan apel siaga bencana di daerah yang rawan. "Salah satunya Provinsi Kalbar," ujar Nyarong.<br /><br />Ia menargetkan rapat dan apel siaga itu akan digelar sebelum 15 Desember mendatang. Pesertanya dari BPBD se-Kalbar, instansi terkait, TNI serta Polri. Apel siaga, diharapkan dibuka oleh Gubernur atau Wakil Gubernur Kalbar.<br /><br />Daerah yang rawan bencana menjelang akhir tahun di Kalbar seperti Kabupaten Landak, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sintang, Sekadau, Kapuas Hulu, dan Melawi.<br /><br />Ia juga meminta kepala daerah yang berada di daerah aliran sungai untuk menyiapkan status siaga banjir.<br /><br />Menurut dia, saat ini yang sudah menyiapkan status siaga banjir Kabupaten Bengkayang dan Landak. Sedangkan yang akan menetapkan seperti Melawi, Sintang dan Mempawah. "Jangan sampai ada korban jiwa karena bencana," katanya mengingatkan.<br /><br />Ia meminta bupati maupun wali kota se-Kalbar betul-betul mewaspadai dan melaksanakan pengurangan risiko bencana, dan adaptasi perubahan iklim karena kondisi ekstrem yang terjadi saat ini. (das/ant)</p>