Banjir Genangi Kecamatan Sembakung Nunukan

oleh
oleh

Banjir masih menggenangi rumah-rumah warga di Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang diperkirakan dihuni sekitar 1.254 kepala keluarga (KK). <p style="text-align: justify;">Camat Sembakung, Iskandar di Sembakung, Rabu, menyatakan, banjir yang menggenangi ribuan rumah warga tersebut akibat hujan yang berlangsung pada malam pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Senin (9/9), sampai sekarang.<br /><br />Banjir setinggi lebih dari satu meter itu juga akibat meluapnya Sungai Sulubuan dan Mambulut yang mengapit kecamatan itu, kata dia.<br /><br />Menurut Iskandar, banjir hampir menggenangi seluruh desa di kecamatan itu yakni Desa Tagul sebanyak 120 KK atau 445 jiwa, Lubakan 136 KK atau 557 jiwa, Atap 713 KK atau 2.844 jiwa, Manuk Bungkul 92 KK, Tujung 100 KK dan Desa Pagar 93 KK.<br /><br />Iskandar menyatakan, khusus dua desa yakni Labuk dan Butasbagu menjadi langganan banjir karena terletak di sekitar Sungai Sulubuan dan Mambulut.<br /><br />Pada hari pertama banjir atau tepatnya hari pencoblosan pilgub Kaltim, Iskandar mengatakan, ketinggian air hanya sekitar 1,5 meter namun akibat hujan terus turun maka ketinggian air pada saat ini mencapai 1,94 meter.<br /><br />"Karena curah hujan tinggi sampai hari ini (Rabu) maka ketinggian air sudah mencapai 1,94 meter," ujar Iskandar.<br /><br />Meskipun rumah ribuan KK terendam banjir, tetapi sampai sekarang belum memberikan bantuan dan mengungsikan warganya karena masih melihat kondisi, katanya.<br /><br />"Kami belum memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terendam, karena masih melihat kondisi," kata Iskandar.<br /><br />Selain diakibatkan oleh hujan lokal, banjir tersebut disebabkan kiriman banjir dari Negeri Bagian Sabah Malaysia dimana hulu sungai yang meluap itu berada di negara tetangga tersebut yang kadangkala terjadi secara tiba-tiba.<strong> (das/ant)</strong></p>