Kepala Dinas Pendidikan Kota Singkawang Sofian menyatakan, hingga kini baru sekitar 750 guru di kota itu yang telah bersertifikasi dari sekitar 2.756 guru yang ada. <p style="text-align: justify;"><br />"Kebanyakan guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang belum bersertifikasi karena terbentur belum ikut penyetaraan pendidikan S1 (stara satu)," kata Sofian saat dihubungi di Singkawang, Rabu.<br /><br />Ia berharap, guru-guru yang belum bersertifikasi segera meningkatkan pendidikannya hingga S1 sehingga bisa mengikuti program pemerintah terkait peningkatan kesejahteraan para guru dan peningkatan sumber daya manusia tenaga pengajar di Kota Singkawang.<br /><br />Sofian menambahkan, hingga saat ini masih sekitar 60 persen guru tingkat SD di kota itu masih belum meningkatkan pendidikannya hingga S1, untuk tingkat SMP jumlahnya dibawah itu, sementara untuk guru SMA sudah 95 persen berpendidikan S1.<br /><br />"Mudah-mudahan dengan dibukanya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) yang berada di bawah naungan Yayasan Universitas Singkawang sejak 1 Juni 2011 bisa membuka peluang para guru untuk melanjutkan pendidikan hingga S1," kata Sofian.<br /><br />Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim menyatakan, sekitar 60 ribu guru dari 70 ribu guru di daerah itu belum bersertifikasi.<br /><br />"Dengan masih banyaknya jumlah guru yang belum bersertifikasi saya tidak yakin bisa tuntas hingga target sertifikasi guru oleh pemerintah pusat tahun 2014," katanya.<br /><br />Ia menjelaskan, lambannya sertifikasi guru di Kalbar bukan karena diperlambat oleh Dinas Pendidikan provinsi, maupun kabupaten/kota tetapi memang karena keterbatasan anggaran dari pemerintah pusat.<br /><br />"Tidak ada niat kami untuk menghalang-halangi proses sertifikasi guru," kata Akim.<br /><br />Akim berharap, sertifiksai guru secepatnya dituntaskan sehingga kesejahteraan guru lebih meningkat dan mutu pendidikan juga lebih baik lagi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
