Home / Tak Berkategori

Barut Gelar Lokakarya Hadapi Perubahan Iklim

- Jurnalis

Senin, 28 Oktober 2013 - 05:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menggelar lokakarya dalam pengembangan metoda dan instrumen riset kerentanan perubahan iklim yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. <p style="text-align: justify;">"Perubahan iklim global sudah lama terjadi dan tak teratasi. Meski banyak manusia peduli dan menyorotinya, dan bahkan tidak begitu paham arti dan dampak perubahan iklim itu sendiri," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan pada Dinas Kesehatan Barito Utara (Barut) Siswandoyo di Muara Teweh, Senin.<br /><br />Menurut dia, perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun.<br /><br />Unnsur-unsur perubahan iklim yang dapat dikenali adalah munculnya fenomena alam berupa peningkatan suhu global, ketidakpastian musim, kekeringan berkepanjangan, permukaan es kutub utara semakin tipis, kebakaran hutan dan banjir terus-menerus.<br /><br />"Sering kita bicara perubahan iklim. Persepsi orang selalu berkaitan dengan sektor pertanian, kegagalan panen serta kemungkinan terjadi banjir atau kekeringan. Padahal perubahan iklim juga memicu masalah kesehatan," katanya.<br /><br />Dia mengatakan, peningkatan banjir akibat hujan ekstrim yang dipicu perubahaan iklim meningkatkan kasus diare. Sebaliknya di daerah kering memicu kebakaran hutan dan lahan sehingga asap yang dihasilkan memperburuk kualitas udara serta memicu gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan iritasi mata.<br /><br />Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Research Center for Climate Change, Universitas Indonesia (RCCC-UI) didukung Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) sedang melaksanakan kajian pemetaan dan model kerentanan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria.<br /><br />Kegiatan ini untuk meningkatkan kesiap-siagaan terhadap kecenderungan peningkatan penyakit DBD dan malaria akibat perubahan iklim. Kajian ini berfokus pada kerentanan dengan melihat hubungan perubahan iklim yang ditularkan vektor, khususnya DBD dan malaria.<br /><br />"Kami berharap, dari kajian tersebut dapat diperoleh model proyeksi perubahan iklim terkait insiden penyakit DBD dan malaria di Barut," jelas dia.<strong> (das/ant)</strong></p>

Berita Terkait

Markus Jembari Dorong Perusahaan Perkebunan Ikut Rawat Jalan Demi Kelancaran Akses di Sintang
Gebyar Apresiasi GTK 2025, Pemprov Kaltara Teguhkan Komitmen Untuk Menguatkan Peran Guru Di Era Digital
Seminar PGRI Kaltara Tekankan Pendidikan Sebagai Investasi Strategis Masa Depan
Tabligh Akbar Meriahkan Hut Ke-13 Kaltara, Perkuat Persatuan Dan Nilai Spiritual Masyarakat
Melawi Siap Sambut Offroader Malaysia–Brunei yang Menginap di Hotel Lima Bintang Sebelum Taklukkan Alam Kalimantan
Kapolres Sintang Sambut Kunjungan Anak-Anak TK Insan Mulia dalam Program “Polisi Sahabat Anak”
Kecamatan Kelam Permai Gelar Bimtek Tingkatkan Kompetensi Aparatur Desa Menuju Pelayanan Publik Berkualitas
DPRD Sintang Apresiasi Langkah Inspektorat Gelar Rapat Pra Pengawasan 2025, Dorong Tata Kelola Pemerintahan Desa yang Lebih Transparan

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 21:52 WIB

Markus Jembari Dorong Perusahaan Perkebunan Ikut Rawat Jalan Demi Kelancaran Akses di Sintang

Jumat, 14 November 2025 - 14:16 WIB

Gebyar Apresiasi GTK 2025, Pemprov Kaltara Teguhkan Komitmen Untuk Menguatkan Peran Guru Di Era Digital

Jumat, 14 November 2025 - 14:12 WIB

Seminar PGRI Kaltara Tekankan Pendidikan Sebagai Investasi Strategis Masa Depan

Jumat, 14 November 2025 - 14:10 WIB

Tabligh Akbar Meriahkan Hut Ke-13 Kaltara, Perkuat Persatuan Dan Nilai Spiritual Masyarakat

Jumat, 14 November 2025 - 09:49 WIB

Melawi Siap Sambut Offroader Malaysia–Brunei yang Menginap di Hotel Lima Bintang Sebelum Taklukkan Alam Kalimantan

Berita Terbaru