Balai Benih Ikan Lokal (BBI) yang berada didaerah Tahlud jalan Kita baru km.08, Nanga Pinoh sepi dari aktifitas pemijahan benih ikan. Sejumlah kolam pun tampak kering dan ada juga yang dalam kondisi rusak sehingga perlu direhab. <p style="text-align: justify;">Saat dikonfirmasi, Kepala UPT BBIL Tahlud, Syachroni mengakui bahwa saat ini belum ada aktifitas pemijahan ikan, baik itu seperti pemijahan ikan emas, ikan nila ataupun jenis lainnya. Namun demikian, Ia memastikan bahwa BBIL masih memiliki jumlah calon indukan yang ditempatkan disalah satu kolam. <br /><br />“Memang seperti itulah kondisi BBIL saat ini. Beberapa kolam rusak, dan perlu dilakukan perbaikan. Begitu pula dengan tanggul dan bendungannya,” kata Roni belum kemarin. <br /><br />Pada tahun 2016, Roni mengaku sudah mengusulkan beberapa kegiatan untuk BBIL Tahlud, terutama dalam hal peningkatan sarana BBIL. Meski APBD belum bisa berjalan, namun ia tetap berusaha melakukan pembenahan di BBIL. Tak jarang, dalam pembelian untuk umpan ikan harus merogoh koceknya sendiri. <br /><br />“ Mudah mudahan, APBD bisa segera tuntas. Sehingga kerja kamipun dapat maksimal. Saat ini, ya terpaksa pakai uang pribadi dulu untuk menalangi pemberian umpan ikan dan lainnya,” ungkap pria yang akrab diapa Roni itu.<br /><br />Ia berharap pada tahun ini,pihaknya mampu menyuplai kebutuhan benih ikan lokal bagi masyarakat Melawi. Sehingga dapat menggenjot hasil produksi perikananan. <br /><br />Terkait adanya bangunan yang dijadikan asrama bagi pelajar, Roni tidak menampik bahwa ada beberapa bangunan di BBIL yang dijadikan sebagai asrama sementara dari sekolah SMK Bina Sabjanoba yang lokasi sekolahnya berdekatan dengan BBIL. <br /><br />“Pihak sekolah hanya pinjam pakai sementara saja, sambil menunggu bangunan asramanya selesai. Kita juga merasa terbantu , paling tidak ada yang menjaga kolam di BBIL dari aksi pencurian dan ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.<br /><br />Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Bina Sabjanoba, Dewi Susila mengatakan bahwa dari 29 siswa yang ada, 20 siswanya saat ini masih menumpang di bangunan milik BBIL sejak Juli 2015 lalu. Pihak yayasan juga diakuinya sudah berkoordinasi sebelumnya kepada instansi terkait.<br /><br />“kami mengaku senang masih diberikan izin untuk mendiami beberapa unit bangunan di BBIL Tahlud. Para siswa yang tinggal di asrama sementara ini, juga sudah kami ingatkan agar tidak mencuri, merusak ataupun hal negatif lainnya didalam areal BBIL,” ungkapnya (KN)</p>