Sulitnya mendapatkan BBM di SPBU, membuat beberapa kalangan baik, masyarakat umum, Sopir Ekpedisi maupun Anggota DPRD, berang. <p style="text-align: justify;"><br />Beberapa hari yang lalu, para sopir ekpedisi mendatangi Gedung wakil rakyat, agar para wakil rakyat dapat membantu menyelesaikan permasalahan tentang BBM yang terjadi di setiap SPBU.<br /><br />"Kami datang kesini agar para wakil rakyat dapat memperhatikan masalah BBM yang sulit didapat dari SPBU, sementara para pengantri dengan mudahnya mendapatkan BBM".<br /><br />Kami para sopir ekpedisi tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk membawa sembako dari pontianak, sementara kami di persulit untuk mendapatkan BBM Subsidi dari SPBU, oleh karena itu kami minta para wakil rakyat jangan hanya duduk di kantor, dan main proyek saja, masyarakat banyak harus di perhatikan, demikian di ungkapkan sopir yang namanya engan di tulis.<br /><br />Sementara salah seorang PNS dilinkungan Pemkab Sintang, mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM subsidi dari SPBU, dikerenakan banyaknya para pengantri yang hanya mementigan diri sendiri saja, sementara orang banyak tidak di perhatikan, saya berharap pihak yang berwewenang dapat menindak oknum-oknum tersebut, pintanya.<br /><br />Sementara ditempat terpisah Pranseda, S.Sos, saat di konfirmasi mengatakan, <br />BBM tidak kurang namun ada indikasi di larikan ke industri.<br /><br />Melihat kondisi seperti hal tersebut ia meminta kepada pemerintah Propinsi Kalimantan Barat lebih baik BBM subsidi di hapus saja.<br /><br />"yang menikmati BBM subsidi adalah kalangan orang berduit dan para penimbun BBM, sementara masyarakat yang mau mengisi motor maupun mobil pribadi susuah masuk dan harus mengantri juga".<br /><br />Kita juga meminta kepada pihak pertamina dan penegak hukum agar ada pengawasan tentang penyaluran BBM ke SPBU maupun dari SPBU ke masyarakat atau konsumen, Pintanya. <strong>(*)</strong></p>