Bekas Bencana Alam Itu, Mulai Direhabilitasi

oleh
oleh

Jika kejadiannya diluar Kalbar, tentu terputusnya ruas jalan Begandong-Remiang selebar 39 Meter dengan kedalaman 1 Meter, pasti sudah digolongkan sebagai Bencana Alam. Ruas jalan yang menghubungkan 15 Dusun/4 Desa dengan dunia luar ini, terputus total selama 3 bulan karena hanyut di gerus banjir. <p style="text-align: justify;">Dari hasil pantauan dilapangan (11/12/2010), kegiatan rehabilitasi yang dilakukan oleh Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, telah berhasil mempertautkan kembali ruas jalan yang terputus ini. Kegiatan mereka meliputi penimbunan pada badan jalan yang terputus; pemasangan 2 unit gorong-gorong baru, dan pelebaran drainase. <br /><br />Pengguna ruas jalan ini, ternyata bukan hanya warga dari Desa Merti Jaya; Desa Benua Kencana; Desa Jaya Mentari; dan Desa Gurung Mali saja. Hancurnya ruas jalan Bindang-Melimbuk, membuat warga Melimbuk, Pusat Desa Kupan Jaya, harus melingkar dan menggunakan ruas jalan ini juga. Setelah melewati ruas ini, kemudian melewati ruas jalan Remiang-Melimbuk. Ketika ruas Begandong-Remiang ini baru tersambung sehari, distribusi kelambu dari Global Fund yang ditangani Dinas Kesehatan, diangkut belasan sepeda motor melalui ruas ini menuju Melimbuk. <br /><br />Kegiatan perekonomian masyarakat, yang rata-rata bersumber dari hasil perkebunan karet di Kecamatan Tempunak bagian hulu ini, terbilang lumayan. Data arus-uang di wilayah ini didapat dari Antonius Antong, Manager TP Singa Macan Credit Union Keling Kumang (CUKK), yang berpusat di Desa Benua Kencana. Menurut Antong, transfer uang dari luar untuk warga melalui TP Singa Macan, perbulannya tidak pernah kurang dari Rp. 2 Milyar. Dan jumlah uang tabungan warga di TP Singa Macan ini telah mencapai Rp. 24,844 Milyar. Buruknya kondisi jalan diwilayah ini, jika terus berkepanjangan dikuatirkan akan berdampak buruk terhadap volume kegiatan dan arus uang disini, keluhnya. <br /><br />Seorang Staf UPJJ bernama Budi, yang dijumpai kalimantan-news ditengah kegiatannya di ruas jalan tersebut, turut mempertegas lagi betapa vitalnya ruas jalan ini. Menurutnya, warga dari 15 Dusun yang ada di 4 buah Desa sangat tergantung dengan ruas Begandong-Remiang ini. Sayang, lagi-lagi mengenai keterbatasan quarry tanah pilihan. Upaya untuk mempertahankan ruas ini agar tetap berfungsi, di Begandong dan Dusun Remiang tidak ada quarry tanah Latrit sekelas milik PT. Sinar Dynamika Kapuas di Bukit Benua, tuturnya. <br /><br />Sementara itu terkait kegiatan UPJJ tersebut, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, Drs. Askiman, MM ketika dikonfirmasi kalimantan-news menginformasikan, bahwa ruas jalan ini diluar tanggung jawab UPJJ. Namun karena harus ditangani, UPJJ Wilayah III yang tengah melaksanakan kegiatan di ruas Mansik-Sungai Kurak dan ruas Tembak-Sungai Buluh, harus ditarik mundur ke ruas ini. ucapnya. <br /><br />“Kegiatan UPJJ memang jarang terekspos, namun inilah kenyataannya. Dipenghujung tahun pun, kami masih terus mengoptimasikan kegiatan,” pungkas Askiman. <strong>(phs)</strong></p>