Ketua KONI Melawi, Ridwan Saidi mengungkapkan KONI sebagai organisasi induk semua cabang olahraga, akhir- akhir ini kurang mendapat dukungan dari Pemkab Melawi. KONI semestinya sudah mulai melakukan pembinaan termasuk seleksi untuk mencari atlet terbaik yang akan mewakili Melawi di tingkat provinsi. <p style="text-align: justify;">Belum jelasnya anggaran dari Pemkab Melawi pada tahun ini tersebut, membuat KONI Melawi kebingungan. Dengan penyelenggaraan Porprov pada tahun depan, Melawi terancam tak turun dalam even olahraga tersebut bila support anggaran dari Pemda minim.<br /><br />“Kalau Pemda tidak memberikan dukungan dana pada tahun ini, KONI Melawi tak akan ikut Porprov di Sintang mendatang. Sampai sekarang juga belum jelas, ada tidak anggaran untuk KONI,” keluhnya Ridwan ditemui belum lama ini. <br /><br />Dikatakan Ridwan, untuk mengikuti kegiatan Porprov diperlukan anggaran yang sangat besar. Apalagi pelaksanannya sudah semakin dekat yakni pada tahun 2018 mendatang. Sebab untuk mengikuti Porprov harus dimulai dari seleksi atlet. <br /><br />“Rencana kami kalau memang mendapat dukungan dana yang maksimal dari Pemda, kami akan melaksanakan seleksi atlet melalui kegiatan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab),” ujarnya.<br /><br />Setelah selesai seleksi, tentu dilanjutkan lagi dengan pembinaan terhadap atlet-atlet yang telah meraih prestasi pada ajang Porkab untuk diturunkan mewakili Melawi pada pelaksanaan Porprov tersebut. Belum lagi persiapan sarana prasarana untuk para atlet berlatih. Hingga pengiriman kontingen juga membutuhkan biaya yang besar. <br /><br />“Kalau kami tidak didukung dana dari Pemda, bagaimana kami bisa berbuat,” ucapnya.<br /><br />Ridwan pun merasa iri dengan kabupaten-kabupaten lain, dimana KONI di kabupaten lain didukung secara maksimal oleh Pemdanya. Bahkan rata-rata KONI di kabupaten lain didukung oleh Pemda sampai miliar rupiah. <br /><br />“Ada selentingan informasi yang kami dapat, tahun ini KONI Melawi hanya diberi Rp 200 juta. Benar atau tidak informasi tersebut belum ada kejelasan,” ujarnya.<br /><br />Kata Ridwan, kalau memang benar pada tahun ini KONI Melawi hanya mendapat Rp 200 juta, kemungkinan besar KONI Melawi tidak bisa ikut Porprov, kecuali cabang-cabang olahraga yang ada di KONI Melawi siap mengeluarkan biaya sendiri baik untuk pembinaan maupun dalam pengiriman atletnya nanti. <br /><br />“Di Melawi sarana-prasarana saja masih minim, bahkan KONI Melawi belum ada memiliki indoor sendiri hingga sekarang. Indoor yang ada sekarang hanya milik swasta,” ucapnya.<br /><br />Sementara itu, Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Melawi, Widya Rima mengatakan kalau hanya mendapatkan dukungan dana Pemda hanya Rp 200 juta, jangankan untuk mengikuti Porprov, untuk pembinaan atlet saja masih kurang. Bagaimana mau mewujudkan olahraga berprestasi di Melawi.<br /><br />“Untuk cabang panahan saja, untuk membeli bantalan yang standar buat para atlet berlatih saja sudah membutuhkan dana Rp 50 juta, belum lagi untuk cabang olahraga yang lain. Mestinya KONI Melawi harus didukung oleh Pemda dalam melakukan pembinaan olahraga di Melawi ini,” pungkasnya. (KN)</p>