Berat Badan dan Nafsu Makan Akbar Bertambah Setelah Mengikuti Kampung Nutrisi PKPU

oleh
oleh

Muhammad Akbar merupakan salah satu anak yang memiliki gizi buruk, karena berat badan dibawah garis Merah. Berlatar belakang keluarga miskin, ayah Akbar hanya bekerja sebagai montir di bengkel, sedangkan ibunya sudah meniggal 2 minggu setelah Akbar lahir, sehingga belum pernah merasakan Air Susu Ibu (ASI). <p style="text-align: justify;">Akbar di asuh oleh nenek nya, Wa Riha begitu panggilannya yang setiap hari mengasuh  dan merawat kebutuhan akbar. Wa riha mempunyai 2 orang putra, Ayah Akbar kbar dan adiknya yang bekerja sebagai buruh bangunan,  suami kedua Wa Riha meninggal  di makan buaya saat bekerja di Berau, Kalimantan Utara. Dari suami kedua Wa riha, mempunyai 1 putra bernama Syaril yang berusia  2 tahun yang diasuh juga oleh wa riha. Namun keadaan Syaril berbeda dengan akbar, akbar lahir tanpa bantuan medis, berat badanya juga tak kunjung naik sejak beranjak usia 12 bulan. Tempat tinggal keluarga Akbar berpindah-pindah, karna tidak mampu menyewa rumah dan mengurus administrasi kependudukan, keluarga Akbar tinggal di tanah milik orang, dan membangun rumah papan sesuai kemampuannya. Rumah Akbar tidak dialiri arus listrik dan air. Setiap malam hanya di terangi oleh lampu minyak dan mendapatkan air bersih harus berjalan mengambil di dekat perumahan total.<br /><br />Latar belakang keluarga yang miskin, membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi Akbar terbatasi  hingga akhirnya Wa Riha Bertemu dengan PKPU , kehadiran PKPU memberi harapan baru bagi keluarga Akbar. Dengan mengikuti Kampung Nutrisi PKPU Akbar dan anak-anak lainnya yang mempunyai Berat Badan Di Bawah Garis (BGM) di Kelurahan Sepinggan Raya yang setiap bulannya dipantau keadaan gizinya maupun diberikan pemberian makanan tambahan pemulihan berupa kacang hijau, kacang merah, telur, madu syamil pertumbuhan, dan minya ikan cod.<br /><br />Saat awal mengikuti Program Kampung Nutrisi PKPU berat badan Akbar hanya 7,5 kg, setelah mengikuti Kampung Nutrisi berat badan Akbar naik menjadi 8,4 Kg dengan adanya Perkembangan pola makan dimana nafsu makan Akbar bertambah dan madu yang sudah habis dikonsumsi.<br /><br />Kampung Nutrisi adalah sebuah program kesehatan berbasis masyarakat yang fokus pada proses rehabilitasi malnutrisi, penjagaan status gizi balita binaan dan pembentukan ketahanan pangan lokal. Program ini merupakan upaya penciptaan lingkungan yang kondusif bagi penyehatan balita melalui pelibatan masyarakat. Pelibatan masyarakat dilakukan agar masyarakat mampu terlibat dan berkontribusi aktif pada setiap program dengan dilandasi kemauan untuk menerapkan perilaku sadar gizi dalam kehidupan sehari-hari. Program Kampung Nutrisi terdiri dari upaya revitalisasi posyandu, pemulihan status gizi balita, pembentukan komunitas handal penanggulangan malnutrisi dan pembentukan Sekolah Gizi sebagai pusat edukasi gizi masyarakat. (Rls)</p>