Bank Indonesia Wilayah Kalimatan Selatan mendorong percepatan industrialisasi berbagai sektor untuk memulihkan kondisi perekonomian daerah pascaanjloknya harga komiditas. <p style="text-align: justify;">Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Harymurthy Gunawan di Banjarmasin, Jumat mengatakan pada 2016 Pemerintah Kalimantan Selatan sangat penting untuk melakukan program pembangunan prioritas.<br /><br />Melalui prigram industrialisasi, diharapkan Kalsel bukan lagi menjadi daerah pengekspor bahan mentah, tetapi bahan setengah jadi maupun barang jadi.<br /><br />Hal itu penting dilakukan, bukan hanya menumbuhkan ekonomi daerah, tetapi juga akan mampu membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat.<br /><br />Menurut dia, terdapat empat kebjakan yang perlu ditempuh pemerintah provinsi, selain mempercepat proses industrialisasi dengan mendorong masuknya investasi, juga kebijakan memperkuat ketahanan dan kemandirian energi dan pangan.<br /><br />Selanjutnya, percepatan pembangunan infrastruktur fisik dan nonfisik, serta kebijakan penguatan sektor keuangan.<br /><br />Khusus kebijakan keuangan, kata dia, BI akan terus memperkuat kebijakan moneter, makroprudensial, dan kebijakan sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah.<br /><br />"Selain itu, kita juga terus mengarahkan inflasi sesuai sasarannya, mengendalikan defisit transaksi berjalan dan mendukung stabilitas ekonomi," katany.<br /><br />Bank Indonesia, tambah Hary, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalsel, pada 2016 mengalami peningkatan pada kisaran 3,8-4,2 persen, yang didukung oleh peningkatan investasi serta sedikit perbaikan pada kinerja ekspor seiring dengan adanya prospek kenaikan harga CPO.<br /><br />Seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, tambah dia, pertumbuhan kredit akan meningkat pada kisaran 10-12 persen pada tahun 2016.<br /><br />Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ke tiga (DPK), masih tumbuh terbatas pada kisaran 7-9 persen, sedangkan inflasi berada pada kisaran 4 persen, yang tentunya dibarengi dengan semangan dan keras TPID dalam mengawal kestabilan harga kedepannya.<br /><br />"Agar bisa melaksanakan seluruh target tersebut, sangat penting untuk melakukan sinergi dengan beberapa pihak terkait, dan segera melakukan transformasi ekonomi," katanya.<br /><br />Penjabat Gubernur Kalsel, Tarmidji A Karim mengungkapkan, sinergi untuk reformasi struktural untuk pembangunan berkelanjutan, juga sangat penting untuk segera dilakukan.<br /><br />Selain itu, tambah dia, pembenahan infrastruktur juga penting dilakukan untuk mendorong aktivitas ekonomi dan memperlancar distribusi.<br /><br />"Untuk itu, pemerintah pusat dan provinsi sedang melaksanakan berbagai proyek pembangunan, baik itu jalan, pelabuhan, bandara dan lainnya," katanya. (das/ant)</p>