Bank Indonesia (BI) cabang Palangka Raya mencatat dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah (Kalteng) hanya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perputaran uang paling besar, yakni Rp22 triliun/bulan. <p style="text-align: justify;">"Kalau di kota Palangka Raya perputaran uang non tunai satu bulan hanya Rp4 triliun, kalau di Kotawaringin Timur sekitar Rp22 triliun. Artinya perputaran ekonomi di Kotim lebih tinggi dibandingkan Palangka Raya," kata Kepala Bidang Ekonomi dan Moneter BI, Asral Mashuri di Palangka Raya, Kamis.<br /><br />Menurutnya, Palangka Raya memang bukan kota industri dan perdagangan, melainkan kota konsumsi dan kota pengawai negeri sipil (PNS). Sedangkan kabupaten Kotim sebagai kota perdagangan seperti perkebunan kelapa sawit dan lainya.<br /><br />"Begitu juga jika melihat kredit investasi perkebunan kelapa sawit di Kotim, paling banyak, bahkan semenjak perdagangan kayu masih menjadi primadona di daerah tersebut perekonomiannya juga lebih menonjol dari kabupaten lain," ujarnya.<br /><br />Diutarakannya, beberapa tahun lalu sebenarnya Bank Indonesia sudah ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, tetapi setelah perusahaan kayu mulai menurun produksinya dan banyak yang ditutup, maka BI dipindahkan ke Palangka Raya.<br /><br />"Namun demikian kedepan, BI berencana akan membuka kembali di Kabupaten Kotim. Saat ini sudah dilakukan pemantauan Kantor BI di Kotim," terangnya.<br /><br />Dijelaskannya, mulai Mei 2011 BI pusat sudah melakukan survey ke kantor BI Kotim di Kota Sampit. Diperkirakan 7,5 bulan kedepan ada kejelasan dioperasikannya kembali BI Cabang Kotim tersebut.<br /><br />"Kalau memang dinilai layak dan semua kelengkapan seperti IT, SDM dan sarana pendukung lainnya sudah siap, maka diperkirakan Fabruari 2012 bisa dioperasikan kembali," tegasnya.<br /><br />Kemudian, sambung dia, dibukanya BI Cabang Kotim sendiri pada tahun 1984 dan dilakukan lakukan penutupan padai tahun 2000 karena pada tahun 1992 BI Cabang Palangka Raya mulai dioperasikan.<br /><br />"Fasilitas BI Cabang Kotim itu merupakan yang terbaik di Indonesia, karena sistem yang digunakan saat itu sudah menggunakan teknologi cukup canggih, bahkan pengoperasiannya melalui satu sistem," tandasnya. <strong>( phs/Ant )</strong></p>
