Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI Rate pada level 5,75 persen, yang dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi terkendali sesuai dengan sasaran inflasi 2013 dan 2014 sebesar 3,5-5 ,5 persen. <p style="text-align: justify;"><br />Menurut Direktur Grup Humas Bank Indonesia, Difi A Johansyah, keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Selasa. <br /><br />Ia mengatakan Rapat Dewan Gubernur BI menilai perekonomian Indonesia masih menunjukkan kinerja yang kuat namun tetap mewaspadai masih tingginya tekanan terhadap keseimbangan eksternal sejalan dengan masih kuatnya impor.<br /><br />"Ke depan Bank Indonesia akan memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong penyesuaian keseimbangan eksternal sehingga defisit transaksi berjalan berada pada tingkat yang sustainable," katanya. <br /><br />Bank Indonesia, lanjut Difi, akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya dan mendorong terciptanya pasar valas yang lebih efisien. <br /><br />Selain itu, Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.<br /><br />Perekonomian Indonesia tumbuh cukup kuat ditopang permintaan domestik, meskipun sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya. <br /><br />Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2012 mencapai 6,11 persen, sementara untuk keseluruhan tahun 2012 mencapai 6,23 persen. <br /><br />Pada triwulan I-2013, pertumbuhan ekonomi diprakirakan mencapai 6,2 persen, terutama ditopang permintaan domestik. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan mencapai kisaran 6,3 – 6,8 persen selama tahun 2013. (das/antaranews.com)<br /><br />Jakarta Akan Jadi Destinasi Utama Pasar Properti Asia<br />Jakarta (ANTARA News) – DKI Jakarta diperkirakan akan segera menjadi tempat tujuan utama dari pasar properti di Asia mengingat tingkat permintaan di ibu kota Indonesia yang semakin tinggi dibandingkan dengan sejumlah kota lainnya di Asia.<br /><br />"Jakarta akan menjadi destinasi atau daerah tujuan utama untuk properti di Asia," kata General Manager Rumah123.com Andy Roberts saat membacakan hasil survei properti 2012 di sejumlah negara di kawasan Asia yang dipaparkan di Jakarta, Selasa.<br /><br />Menurut dia, Jakarta makin sering dilirik dibanding dengan kota lainnya yang terdapat di kawasan Asia seperti Shanghai (China), Sydney (Australia), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Singapura.<br /><br />Survei konsultan properti Colliers International, menyatakan bahwa pasar kondominium di Jakarta mengalami pertumbuhan yang cukup besar dalam tiga kuartal pertama pada tahun 2012.<br /><br />Senada dengan hasil survei tersebut, konsultan properti internasional lainnya, Jones Lang LaSalle menyebutkan bahwa antara 2013 – 2016, Jakarta akan memiliki 27.130 kondominium baru di seluruh kota, dan sekitar 61,4 persen dari kondominium tersebut sudah laku terjual.<br /><br />Sedangkan penelitian PricewaterhouseCoopers (PwC) dan Urban Land Institute yang berbasis di AS menguraikan bahwa bahwa Jakarta diperkirakan akan menjadi pasar real estat teratas di Asia pada 2013.<br /><br />"Berkembangnya pasar properti di Indoensia juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang cenderung rendah," kata Andy.<br /><br />Hasil temuan tersebut, ujarnya, dapat menjadi indikator yang baik bagi prospek pasar properti di masa depan. (das/antaranews.com)<br /><br />DPR Sepakati RUU Pendanaan Terorisme Jadi UU<br />karta (ANTARA News) – DPR RI menyetujui ditetapkannya Rancangan Undang-Undangan (RUU) tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme menjadi Undang-Undang.<br /><br />Persetujuan disepakati dalam rapat paripurna DPR RI setelah pembacaan hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme oleh Ketua Pansus, Adang Daradjatun.<br /><br />"Apakah anggota Dewan yang terhormat dapat menerima dan menyetujui RUU tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme untuk dijadikan Undang-Undang?" tanya pimpinan rapat paripurna DPR RI, Priyo Budi Santoso kepada 350 anggota DPR RI yang hadir, Jakarta, Selasa.<br /><br />"Setuju," jawab anggota DPR serentak.<br /><br />"Alhamdulillah," kata Priyo.<br /><br />Selain itu, rapat paripurna DPR RI juga akan mengambil keputusan terkait RUU usul inisiatif Komisi IX DPR RI tentang Keperawatan.<br /><br />"Setelah ini, kita akan masuk pada materi kedua, yakni pendapat fraksi-fraksi dan pengambilan Keputusan terhadap RUU usul Inisiatif Komisi IX DPR RI tentang Keperawatan menjadi RUU DPR RI," Priyo Budi Santoso. Rapat Paripurna DPR RI hari ini dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, Budi Bowo Laksono dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). <strong>(das/antaranews.com)</strong></p>