Biro Keuangan Kalteng Minta Dana Tak Terduga

oleh
oleh

Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Yuman P Ranan meminta izin menggunakan dana tidak terduga untuk mengganti peralatan yang habis terbakar, Minggu (1/11). <p style="text-align: justify;">Seluruh staff Biro Keuangan tetap masuk kerja seperti biasa di kantor BAPPEDA namun tidak ada aktivitas karena semua peralatan habis terbakar, kata Yuman saat rapat dengan DPRD Kalteng di Palangka Raya, Rabu.<br /><br />"Kami meminta dukungan DPRD Kalteng agar dana tidak terduga bisa digunakan untuk membeli peralatan staff biro Keuangan. Sesuai aturan, dana tersebut dapat dipergunakan," tambahnya.<br /><br />Selain meminta dukungan DPRD Kalteng, Biro Keuangan Pemprov Kalteng juga rencananya akan menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kalteng terkait rencana menggunakan dana tidak terduga tersebut.<br /><br />"Kalau mengenai arsip-arsip yang terbakar tidak masih ada cadangannya di BAPPEDA maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain. Terpenting sekarang ini peralatan agar para staff bisa bekerja," kata Yuman.<br /><br />Terpisah, Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo mengatakan kebakaran di gedung seluas 1.750 meter persegi yang biasa digunakan Biro Keuangan dan Biro Ekonomi tersebut harus segera dibangun pada tahun 2016.<br /><br />Dia mengakui gedung tersebut baru selesai direhab bagian luar dengan menelan dan sekitar Rp 6 Milyar, namun kebakaran itu merupakan bencana dan terpaksa harus dilakukan perbaikan kembali.<br /><br />"Gedung itu kan bagian dari perkantoran Gubernur Kalteng yang menjadi wajah provinsi ini. Ya harus segera di bangun, paling lambat di tahun 2016," kata Hadi.<br /><br />Kebakaran di kompleks perkantoran Gubernur Kalteng, Minggu (1/11) siang, diperkirakan mengakibatkan kerugian mencapai Rp15 miliar. Kerugian itu meliputi Rp7 Milyar untuk bangunan gedung dan Rp8 milyar aset yang habis terbakar. (das/ant)</p>