BKKBN Kalbar Akan Latih 850 Bidan Bersertifikasi

oleh
oleh

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat menargetkan akan melatih 850 bidan guna mendapat sertifikasi pemasangan alat kontrasepsi jenis IUD dan implant. <p style="text-align: justify;">"Untuk itu kami minta kepada seluruh kabupaten/kota untuk dapat mengajukan bidan agar mendapatkan sertifikasi dalam pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan," kata Kepala BKKBN Kalbar Siti Fathonah saat dihubungi di Pontianak, Minggu (16/01/2011). <br /><br />Pengajuan itu, kata dia, harus juga memperhatikan kelurahan atau kecamatan mana yang paling membutuhkan bidan. <br /><br />Menurut dia, tahun lalu BKKBN Kalbar sudah melatih 145 bidan guna mendapat sertifikasi. <br /><br />Ia mengakui, angka tersebut masih sedikit dibandingkan jumlah bidan di Kalbar yakni sekitar dua ribu orang. <br /><br />"Dan mereka itu, yang sudah terlatih, biasanya merupakan bidan-bidan yang berada di ibu kota kabupaten," kata Siti Fathonah. <br /><br />Jumlah tersebut, lanjut Siti Fathonah, kemungkinan akan bertambah menjadi 1.000 orang bidan yang akan mendapatkan pelatihan dari dana BKKBN Kalbar. <br /><br />"Tetapi saya pun mengharapkan Badan Keluarga Berencana yang ada di kabupaten/kota dapat mengusulkan di dalam anggaran mereka sendiri untuk melatih bidannya," tegas Alumnus Institut Petanian Bogor itu. <br /><br />Siti Fathonah mengatakan, pelatihan tersebut untuk mendapatkan sertifikasi bagi bidan agar dapat melayani pemasangan implant dan IUD. <br /><br />"Jadi, bagi bidan yang baru tamat dari sekolah bidan atau akademi, oleh Kementerian Kesehatan tidak dibolehkan memasang IUD/spiral dan Implant sebelum dilatih oleh Pusat Pelatihan Klinik Sekunder atau P2KS," ungkap Siti Fathonah. <br /><br />Siti Fathonah mengungkapkan, dalam perkuliahannya ada mata pelajaran yang mengajari tentang cara pemasangan IUD/spiral dan implant. <br /><br />Namun, kata dia, kalau dilakukan secara terintegrasi nantinya setelah kelulusan selain mendapatkan ijazah kebidanan juga mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh P2KS. <br /><br />"Tetapi, kenyataannya hal itu tidak dilakukan mengingat kredit poin mata kuliah tersebut tidak memenuhi kriteria," jelas Siti Fathonah. <br /><br />Lebih lanjut Siti Fathonah mengatakan, setelah para bidan yang dilatih tersebut mendapatkan sertifikasi BKKBN melalui anggaran APBN memberikan bantuan berupa IUD/spiral dan Implant untuk mereka. <br /><br />Tidak hanya pelatihan P2KS, BKKBN Kalbar tahun depan menyediakan bantuan untuk sarana kepada 327 Klinik KB (KKB) se-Kalbar yang sudah terdaftar dalam data basis. <br /><br />"Bantuan tersebut diberikan kepada KKB yang sudah terdaftar dalam data basis BKKBN Kalbar saja dengan menggunakan anggaran APBN," katanya. <br /><br />Ia menambahkan, bantuan sarana tersebut berupa pelatihan bidan, pelatihan tenaga dokter karena tidak semua dokter bisa memasang IUD/spiral dan implant. <br /><br />"Kemudian bantuan lain seperti IUD/spiral kit dan implant kit serta kelengkapan sarana pelayanan KB," tambahnya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>