Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat (Kalbar) tetap menggratiskan penggunaan alat kontrasepsi untuk masyarakat yang tinggal di perbatasan. <p style="text-align: justify;"><br />"Terserah siapa saja, tanpa memandang status dan latar belakang, semua akan kita gratiskan," kata Kepala BKKBN Kalbar Siti Fathonah saat dihubungi di Pontianak, Sabtu (15/01/2011). <br /><br />Menurut dia, alat kontrasepsi yang digratiskan tersebut mulai dari pil, suntik, kondom, IUD, hingga yang sifatnya mensterilkan pasangan usia subur. <br /><br />Namun, lanjut dia, masyarakat tetap harus mengeluarkan biaya jasa yang diberikan petugas medik. BKKBN menanggung biaya alat kontrasepsinya saja, kata Siti Fathonah. <br /><br />Ia menambahkan, wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalbar tetap menjadi fokus layanan Program KB dan Kependudukan oleh BKKBN daerah itu. <br /><br />Hal tersebut menurut Siti Fathonah, untuk menekan angka kematian ibu serta tingkat kelahiran yang terkadang menimbulkan masalah. <br /><br />"BKKBN tidak ingin angka kematian ibu karena melahirkan di daerah perbatasan tersebut tinggi," katanya. <br /><br />Selain itu, program ini sekaligus untuk menunjukkan bagaimana posisi pemerintah di masyarakat perbatasan khususnya di bidang keluarga berencana dan kependudukan. <br /><br />"BKKBN merupakan bagian dari pemerintah yang bertujuan akhir mewujudkan masyarakat sejahtera, sehat dengan kualitas sumber daya manusia yang tinggi," kata Siti Fathonah. <br /><br />Ada lima kabupaten di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Di lima kabupaten itu, setidaknya ada 15 kecamatan yang ada di perbatasan. <br /><br />Tahun lalu, BKKBN Kalbar juga mencanangkan program alat kontrasepsi gratis untuk masyarakat perbatasan Kalbar-Sarawak. <br /><br />BKKBN Kalbar mencatat capaian peserta KB Baru metode kontrasepsi di seluruh kabupaten/kota hingga Desember 2010 sebanyak 163.179 peserta dari perkiraan permintaan masyarakat (PPM) KB sebanyak 137.362 peserta. <br /><br />Jumlah pengguna IUD 5.533 peserta, Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 1.063 peserta, Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 121 peserta, kondom 24.016 peserta, implan sebanyak 8.145 peserta, suntik sebanyak 71.143 peserta dan pil 53.158 peserta. <strong>(phs/Ant)</strong></p>