BKPPD: Nunukan Perlu Siapkan Cadangan Pangan

oleh
oleh

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Daerah (BKPPD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara berpendapat perlunya ada cadangan pangan di daerah setempat guna mengantisipasi krisis pangan di daerah itu. <p style="text-align: justify;"><br />"Kita perlu melakukan persediaan cadangan pangan untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang bakal terjadi," ucap Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Daerah (BKPPD) Kabupaten Nunukan, Ir Jabbar MSi di Nunukan, Minggu.<br /><br />Bentuk antisipasi tersebut dengan langkah mengisi gudang yang telah disediakan tersebut yang berada disamping Kantor BKPPD Kabupaten Nunukan Kompleks gabungan dinas II Jalan Ujang Dewa Kecamatan Nunukan Selatan.<br /><br />Alasannya, Kabupaten Nunukan merupakan penyuplai beras dari luar daerah karena belum mampu memproduksi beras sesuai kebutuhan masyarakatnya, kata dia.<br /><br />Selama ini, lanjut Jabbar, Kabupaten Nunukan masih bergantung pasokan beras dari daerah terdekat yakni berasal dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.<br /><br />"Kita masih suplai beras dari Sulawesi Selatan dan Surabaya Jawa Timur dan terbesar dari Sulawesi Selatan," ungkap Jabbar.<br /><br />Ia menyebutkan suplai beras dari Sulawesi Selatan mencapai 300 ton dari kebutuhan masyarakat yang mencapai sekitar 6.000 ton per bulan, makanya perlu ketersediaan cadangan dari pasokan tersebut ditambah hasil produksi dari lahan persawahan sendiri yang mencapai 2.000 ton per bulan. Akibat ketidakmampuan produksi beras dari petani di Kabupaten Nunukan memenuhi kebutuhan masyarakat, Jabbar menegaskan, perlu adanya antisipasi dini jika suatu waktu terjadi kekurangan.<br /><br />Jabbar mengatakan, gudang yang telah dibangun tersebut direncanakan akan diisi pada 2014 secara bertahap hingga 100 ton yang fungsinya sama dengan cadangan pangan milik pemerintah pusat yang berada di bulog.<br /><br />"Sistem pengisian gudang beras milik pemda Nunukan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang kapasitasnya mencapai 100 ton," ujar dia seraya menyatakan, beras sebenarnya tidak dapat tersimpan lama disebabkan belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang dapat mengurusinya. <strong>(das/ant)</strong></p>