BKSDA Kotim Periksa Lokasi Orangutan Serang Warga

oleh
oleh

Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melakukan pemeriksaan lokasi orangutan menyerang warga. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami telah menurunkan tim yang terdiri atas empat orang ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dan sampai saat ini masih belum ada hasil karena masih dalam proses," kata Kepala Seksi Konservasi wilayah II Pangkalan Bun, Hartono, di Sampit, Rabu.<br /><br />Pemeriksaan lokasi itu meliputi dimana titik koordinat tempat kejadian perkara (TKP), melakukan pengecekan kondisi habitat orangutan dan pemeriksaan mengapa orangutan tersebut bisa keluar dari habitatnya.<br /><br />Untuk sementara waktu pihak BKSDA Kabupaten Kotim belum dapat menyimpulkan penyebab orangutan sampai menyerang warga dan hal itu masih dalam proses penyelidikan.<br /><br />Hasil penyelidikan sendiri sangat menentukan, sebab hal itu sebagai dasar memutuskan pengembilan tindakan selanjutnya.<br /><br />Menurut Hartono, pihak BKSDA juga belum bisa memutuskan orangutan tersebut layak di evakuasi dari habitatnya atau tidak.<br /><br />Jika dalam penyelidikan nanti habitat orangutan tersebut memang terganggu maka bisa saja dievakuasi, namun apabila masih layak maka orangutan tersebut akan dibiarkan dan tetap dalam pengawasan.<br /><br />"Jumlah orangutan yang menyerang Kurnadi warga Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim masih belum di ketahui pasti," katanya.<br /><br />Korban penyerangan orangutan masih belum bisa dimintai keterangan karena dalam kondisi trauma.<br /><br />Akibat serangan orangutan tersebut korban mengalami luka parah pada bagian jari tanga kiri dan sempat diberikan perawatan di rumah sakit.<br /><br />"Sebagai bentuk rasa tanggungjawab, kami telah memberikan batuan kepada korban berupa biaya pengobatan," ujarnya. <strong>(das/ant)</strong></p>